PASER – Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara) menggelar dialong pemajuan kebudayaan bertajuk Gotong Royong Memajukan Budaya Paser, Senin (10/5/2024).
Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI itu, melangsungkannya dengan mengundang seniman dan tokoh budaya yang terlaksana di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Tanah Grogot.
“Dialog pemajuan kebudayaan ini dilangsungkan dalam rangka memajukan budaya salah satunya di Paser sebagai penyangga IKN,” ujar Kepala BPK Wilayah XIV Kaltimtara Mendikbudristek RI, Lestari.
Lestari menyebut, kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) nantinya akan menjadi kawasan yang luar biasa pesat. Sehingga diharapkan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pemajuan budaya juga tersedia dengan baik.
“Jadi ruang-ruang untuk ekspresi untuk budaya lokal akan semakin luas dan akan semakin banyak. Sehingga ekspresi budaya lokal di wilayah IKN ini mendapatkan prioritas dan tempat yang luar biasa,” ujarnya.
Di sisi lain, Kabupaten Paser diakui menjadi daerah yang aktif dalam mengusulkan warisan budaya, baik itu budaya benda maupun budaya tidak benda. Terutama pada warisan budaya yang telah berusia ratusan tahun.
“Warisan budaya sudah diusulkan dan telah ditetapkan, maka sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk bisa memperkenalkan pada masyarakat secara luas, sehingga warisan budaya tidak menghilang tergerus perkembangan jaman,” papar Lestari.
Satu di antara warisan budaya Paser yang hingga kini bertahan, yaitu pengobatan tradisional di tengah kemajuan teknologi. Ia turut mengharapkan agar pengobatan tradisional yang sudah sejak lama ada tetap dilestarikan, termasuk kebudayaan lainnya.
“Berdasarkan penelitian kami, Paser masih terdapat tradisi pengobatan tradisional. Pengobatan ini masih sering dijumpai di desa-desa, semoga dengan usaha bersama budaya ini masih tetap bisa eksis di tengah kemajuan teknologi saat ini,” harap Lestari.
Sementara itu, pertumbuhan penduduk dan tingkat pembangunan di Kabupaten Paser akan semakin tinggi karena pengaruh kehadiran IKN Nusantara. Karenanya, perlu untuk mempersiapkan diri guna mempertahankan warisan budaya Paser.
“Perlu upaya bersama baik pemerintah maupun masyarakat agar budaya Paser terus diwariskan dan bertahan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Bappedalitbang Kabupaten Paser, Sujono Cipto Trisno.
Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser, Surpiani menyatakan, upaya merawat dan melestarikan kebudayaan di Kabupaten Paser salah satunya lewat bahasa yang dalam 2024 ini akan diterapkan disetiap jenjang pendidikan.
“Salah satu upaya kami yakni lewat bahasa. Makanya pada tahun ini bahasa Paser masuk dalam muatan lokal jenjang pendidikan SD dan SMP. Ini cara kami merawatnya, termasuk dengan mengadakan event budaya lainnya,” pungkasnya.
Pewarta: TB Sihombing
Editor : Nicha R