KUTAI BARAT – Sejumlah empat kampung di Kabupaten Kutai Barat ditetapkan sebagai Kampung Pangan oleh Pemkab Kubar melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kutai Barat. Keempat kampung tersebut, antara lain Kampung Purwodadi di kecamatan Linggang Bigun, Kampung Awai dan Intu Lingau di Kecamatan Nyuatan dan Kampung Rejo Basuki berada di Kecamatan Barong Tongkok.
“Keempat kampung ini dijadikan Kampung Pangan pasalnya kampung tersebut memiliki potensi unggulan yang bisa dikembangkan, baik dalam bidang pertanian, perkebunan, maupun perikanan dan peternakan,” ujar Kepala Bidang Ketahanan Pangan (DKP) Kutai Barat, Rachel Pakung kepada awak media di Kutai Barat, Senin (3/6/2024).
Rachel menjelaskan, keempat kampung tersebut memiliki ciri khas masing-masing.
Pertama, kampung Purwodadi rencananya akan dijadikan kampung pangan sekaligus kampung eko wisata karena memiliki potensi perikanan air tawar, usaha telur puyuh, kebun jeruk dan sayur-sayuran.
Saat ini pemerintah kampung telah menyiapkan kolam berskala besar yang akan dijadikan kola ikan. DKP telah bekerja sama dengan dinas perikanan dan dinas pertanian menyiapkan bibit ikan, sayur-sayuran dan buah-buahan.
”Ke depannya menjadi edu wisata, jadi kolam ini nanti dipersiapkan untuk diisi dengan ikan-ikan bantuan dari perikanan dan kita support terus. Kemudian setiap rumah akan menanam dua pohon jeruk sunkist, sehingga buahnya bisa dipasarkan,” katanya.
Sementara itu, di Kampung Rejo Basuki akan dikembangkan hortikultura dan peternakan sapi, karena memiliki lahan sayuran dan peternakan sapi.
”Lalu mereka juga mengembangkan Pesnab (pestisida nabati) saat mulai dikembangkan di sana, bersama dengan jagung dan buah-buahan,” katanya.
Selanjutnya Kampung Awai memiliki potensi jahe, singkong, dan jagung. Dinas Ketahanan Pangan terus mendorong dengan memberikan bantuan produksi bubuk jahe dan singkong, serta mengelola bubur jelai dan tepung singkong.
Terakhir, Kampung Intu Lingau di Kecamatan Nyuatan terkenal sebagai sentra pertanian dan buah durian.
”Jadi empat kampung ini kita jadikan kampung percotohan karena tahun depan kita akan menjadi tuan rumah pekan daerah (Peda) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) se-Kaltim,” ucap Rachel.
Selain itu, DKP Kutai Barat ingin mendorong masyarakat untuk memanfaatkan potensi lahan termasuk lahan pakarangan untuk mencapai kemandirian pangan keluarga.
”Kita fokus pada upaya memajukan kampung dalam ketahanan pangan keluarga dengan mengedukasi masyarakat untuk menanam tanaman kebutuhan sehari-hari seperti tomat, lombok, serai, dan lengkuas di pekarangan rumah mereka,” ungkap Rachel.
“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk sektor perikanan untuk memenuhi kebutuhan protein, serta dengan dinas pertanian dan PKK untuk menggerakkan ibu-ibu agar bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan keluarga,” pungkasnya.
Pewarta : Ichal
Editor : Nicha R