TANJUNG REDEB – tingginya kasus kekerasan di Kabupaten Berau menjadi sorotan Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah. Dirinya menginginkan adanya penanganan serius, sehingga untuk di tahun 2024 kasus kekerasan tidak lagi terjadi.
Ia menilai, jika tidak ada perhatian lebih masif oleh pemerintah, dampak buruknya dapat memicu hal yang sama terus berulang baik di lingkungan rumah tangga maupun kasus bullying di sekolah.
Sehingga menurut politisi Golkar ini perlu sosialisasi mengenai aturan undang-undang yang dapat memberikan efek jera kepada para pelaku kekerasan.
“Ini perlu menjadi perhatian khusus oleh seluruh pihak agar tumbuh kesadaran ditengah masyarakat akan besarnya dampak negatif yang ditimbulkan bagi korban,” tegasnya.
Terkait fenomena ini, Syarifatul meminta agar para orang tua bisa ikut andil dalam memberikan pemahaman mengenai efek dari perilaku tindakan kekerasan. Sebab bagaimanapun kata Sari orang tua lah yang tahu betul sebagai corong pertama di lingkungan rumah tangga yang bisa menjadi guru yang bisa memberikan edukasi.
“Kami berharap para orang tua terus mengawasi anak-anaknya, sebab yang paling tahu anak itu pasti orang tuanya sendiri, jadi semuanya harus bekerjasama untuk melindungi generasi kita,” imbuhnya
Selain itu, dirinya juga mengatakan bahwasanya pemahaman-pemahaman keagamaan juga diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Jadi memang pemahaman-pemahaman keagamaan itu juga harus tetap dilakukan pemerintah melalui organisasi perangkat daerah atau kegiatan-kegiatan di masyarakat,” tandasnya. (adv/dez)