TANJUNG REDEB – Anggota Komisi III DPRD Berau, Sakirman bersama Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Berau, menginisiasi program untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para peternak dan calon peternak lokal di 10 kampung.
Program ini, yang mencakup Bimbingan Teknis Bimtek (Bimtek) dan studi banding, bertujuan untuk memberikan pembelajaran yang lebih baik tentang budidaya dan usaha peternakan.
“Program ini tindaklanjut dari aspirasi para kelompok peternak di Dapil saya. Sehingga saya fasilitasi untuk pembelajaran budidaya dan usaha peternakan di daerah luar. Tentunya bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Berau,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut, akan dilaksanakan di Sumber Rejeki Farm, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, yang telah terbukti sebagai pusat pembelajaran yang efektif dalam bidang pertanian dan peternakan.
Peserta dari 10 kampung yang terlibat dalam program ini antara lain, Kampung Tubaan, Buyung-buyung, Harapan Maju, Semurut, Tabalar Ulu, Sukkan, Tabalar Muara, Long Lanuk, Suaran, Pilanjau. “Kegiatan akan berlangsung pada 5 hingga 8 Juni mendatang,” tuturnya.
Melalui program ini, diharapkan para peternak dan calon peternak dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam manajemen ternak, pemeliharaan kesehatan hewan, teknik pemuliaan, pengelolaan pakan, serta strategi pemasaran yang efektif.
“Dengan harapan dapat tercipta peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat peternak di Kabupaten Berau,” harapnya.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Berau, Eko Wahyu Harianto menyebut program tersebut dikhususkan bagi peternak yang sudah mendapat bantuan sebelumnya.
“Jadi yang sudah mendapat bantuan itu akan diasah lagi kemampuannya lewat studi banding,” bebernya.
Sementara itu, untuk anggaran yang dikerahkan, berasal dari dana aspirasi atau Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Berau.
“Anggaran untuk studi banding itu sekitar Rp 150 juta. Ini berasal dari dana Pokir,” paparnya.
Untuk perserta yang diberangkatkan nanti, kata dia, ada sepuluh orang dari setiap kelompok peternak di beberapa kampung dan akan difokuskan untuk pembelajaran terkait budidaya peternakan kambing.
“Jadi dari 10 kelompok diambil satu orang untuk di berangkatkan dan akan di dampingi oleh dua petugas pelaksana lapangan. Total 12 yang berangkat,” tandasnya. (adv/dez)