SAMARINDA— Isran-Hadi, pasangan calon Gubernur Kalimantan Timur gagal mencalonkan secara independen. Dengan demikian, Isran-Hadi mulai merapatkan diri kepada partai-partai yang berpotensi mengusung keduanya.
Pada Selasa (21/5/2024), Isran-Hadi mengembalikan formulir pendaftaran kepada partai yang pernah mengusungnya pada Pilgub 2018 lalu yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Harapan saya besar ke PKS, karena pada Pilkada 2018 lalu, PKS mengusung saya. Sayang kalau PKS tidak mengusung lagi,” ucap Isran Noor.
PKS sendiri sebelumnya telah menegaskan melalui Dedi Kurniadi, bahwa pihaknya akan berpihak kepada yang berpeluang memenangkan Pilgub Kaltim 2024. Dengan 3 calon yang ada, Isran-Hadi memang lebih dikenal di masyarakat Kaltim, itu karena keduanya pernah menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim.
Yustinus Sapto Hardjanto, salah seorang pengamat mengatakan bahwa kini Isran Noor tidak lagi bisa terlalu percaya diri. Sebab menurutnya, kegagalannya maju sebagai calon independen merupakan sinyal bahwa dirinya sudah tidak sekuat lima tahun lalu.
“Isran sekarang sedang di persimpangan jalan. Dia tidak mampu maju sebagai calon independen, artinya dia harus menggaet partai untuk mengusung dan mendukungnya. Isran sudah tidak bisa berjumawa lagi,” ujarnya.
Terlepas dari itu, Isran mengaku telah mendaftarkan diri ke partai-partai politik, kecuali satu partai yang tidak ingin ia sebutkan.
“Sudah daftar semua, cuma satu yang saya tidak daftar. Tidak boleh disebutkan, yang lain sudah, dan responnya OK,” sebut Isran Noor.
Beberapa pihak menyebutkan bahwa yang dimaksud oleh Isran adalah Golkar. Tidak lain karena ada Rudy Mas’ud yang menguasai Golkar.
Tak berhenti di situ, Isran juga mengembalikan formulir ke Kantor DPD Gerindra yang langsung disambut oleh Ketua DPD Gerindra Kaltim, Andi Harun. Menariknya, Andi Harun justru absen disaat Rudy Mas’ud mengembalikan formulir di hari sebelumnya.
“Datang ke sini artinya dengan penuh harapan, keinginan sekaligus permohonan dengan kerendahan hati, maka kami berdua ingin tetap diusung Partai Gerindra. Bukan hanya diterima, tapi juga diusung, dan rasa-rasanya tidak sia-sia jika mengusung saya,” kata Isran Noor saat mengunjungi kantor DPD Gerinda, Senin (21/5/2024).
Tentu pendekatan yang dilakukan oleh Isran kepada Gerindra menemukan sedikit halangan. Kabar Rudy Mas’ud akan mengusung Seno Aji menjadi Bakal Calon Wakil Gubernurnya, membuat Isran-Hadi kemungkinan besar bisa saja terdepak.
“Rudy Mas’ud ini mau melakukan apa yang dilakukan di Pilpres oleh partai koalisinya. Jadi dia akan membangun koalisi besar-besaran untuk memenangkan dirinya di Pilgub Kaltim nanti,” imbuh Yustinus.
Isran-Hadi yang sebelumnya percaya diri menyambut Pilgub Kaltim, kini perlahan-lahan mulai melunak. Berbeda dengan Isran-Hadi, Mahyudin justru mencari celah untuk bisa ikut berkompetisi di Pilgub Kaltim.
“Hari ini saya mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon gubernur Kalimantan Timur di Partai Gerindra. Harapan kami, kita bisa mendapatkan restu dari DPP dan Ketua Umum untuk maju sebagai Calon Gubernur lewat Partai Gerindra,” ujar Mahyudin saat pengembalian formulir pada Rabu, (22/5/2024).
Gerindra seakan menjadi penentu pada Pilgub Kaltim tahun ini. Seperti yang dinyatakan setiap paslon, mereka semua berharap bisa diusung dan didukung oleh Gerindra. Hanya saja belum ada pernyataan resmi mengenai siapa yang akan diusung oleh Gerindra, Ketua Tim Penjaringan Gerindra, Ekti Imanuel mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengusung dari kader pertai sendiri.
“Kita akan menerima semua berkas yang dikembalikan dan akan merekomendasikan ke DPP. Ini kan tiga naga, biasanya yang mendapatkan itu hasil komunikasi di BPP saja. Yang jelas, kami di provinsi terkait dengan berkas tahapan yang diperintahkan oleh partai, sudah selesai,” ujar Ekti.
Pilgub Kaltim semakin panas, Isran tetap bersatu dengan Hadi Mulyadi. Sedangkan Rudy Mas’ud dirumorkan dengan Seno Aji. Di sisi lain Mahyudin masih menerka-nerka celah diantara dua paslon lain.
Pewarta: Khoirul Umam
Editor : Nicha R