spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Targetkan 5.000 Anak, Dinkes Kaltim Lanjutkan Program Vaksin DBD

SAMARINDA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali melanjutkan program vaksinasi demam berdarah dengue (DBD) dengan menargetkan 5.000 anak usia 5-12 tahun di Kota Samarinda tahun 2024 ini. Ini merupakan upaya berkelanjutan terhadap pencegahan kasus Demam Berdarah.

“Vaksinasi DBD di Samarinda ini merupakan daerah kedua setelah sebelumnya dilakukan di Balikpapan dengan total sasaran 9.800 anak,” kata Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda, Jumat (17/5/2024).

Jaya juga menjelaskan bahwa persiapan pada vaksinasi DBD di Samarinda telah dilakukan dengan matang. Dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Dinkes Kota Samarinda, dokter anak, Kimia Farma, hingga Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim.

“Persiapan ini meliputi pemilihan lokasi, sosialisasi kepada keluarga dan orang tua anak yang akan divaksin, serta edukasi mengenai potensi efek samping vaksinasi,” ujar Jaya.

Vaksinasi DBD di Samarinda menggunakan vaksin yang sama dengan di Balikpapan, yaitu vaksin Dengue Tetravalent (TDV) dari Takeda yang telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin ini terbukti aman dan efektif dalam meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus DBD.

Lebih lanjut, Jaya menuturkan sasaran vaksinasi DBD untuk tahapan awal di Kaltim dilakukan di dua kota rentan, yaitu Balikpapan dan Samarinda. Karena kedua kota ini memiliki tingkat mobilitas penduduk yang tinggi dan kasus DBD juga cukup tinggi. Ditambah dengan curah hujan dan genangan air yang cukup tinggi.

“Kami terus melakukan evaluasi dan monitoring terhadap efektivitas program vaksinasi DBD ini. Nantinya, jika program ini terbukti efektif, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan perluasan vaksinasi ke daerah lain di Kaltim,” tandas Jaya.

Sebelum menjalani vaksinasi, Jaua mengimbau para orang tua untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter anak untuk memastikan kondisi kesehatan anak mereka.

Dinkes Kaltim juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus DBD.

“Melalui upaya ini, kami berharap kasus DBD di Kaltim dapat dikendalikan dan angka kematian akibat DBD dapat ditekan hingga seminimal mungkin,” ungkap Jaya.

Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti