spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Insiden Truk Pemadam Kebakaran Tabrak Toko Warga Berakhir Damai, Begini Duduk Perkaranya

SAMARINDA – Marhadi menatap tajam setiap kendaraan yang hilir mudik di Jalan Gatot Subroto. Dari kursi pengendara, jarum speedometer menunjuk angka 40 kilometer per jam. Sirene meraung, mesin truk melengking tinggi. Truk Pasukan Mencegah Kebakaran (PMK) Rajawali tersebut mengejar waktu sampai di lokasi kebakaran.

Jumat, 7 April 2021, kurang lebih sepuluh menit sejak kebakaran pada 12.50 Wita, truk mendekati simpang tiga Jalan Camar-Jalan Gatot Subroto. Saat itu, dua mobil berjenis multipurpose vehicle (MPV) terletak persis di Jalur Gatot Subroto. Posisinya di kiri jalan jika dilihat dari sisi truk jenis Toyota FA 100 Fire Engine tersebut.

Ketika jarak antara truk dan mobil tinggal 10 meter, Marhadi mengambil ancang-ancang menyalip. Ternyata, salah satu mobil –dengan lampu sein menyala– mendadak belok ke arah Jalan Camar dan menutupi jalur truk.

BACA JUGA :  Hendak Padamkan Api, Mobil Damkar Seruduk Toko Kosmetik

Sontak menginjak rem namun ternyata blong. Setir dibanting, mobil berhasil dihindari dengan selisih tipis sekali. Namun truk meluncur kencang. Toko di depan simpang itupun jadi sasaran.

Tiga orang yang berdiri di atas mobil terlempar, sementara tiga orang yang bertengger di belakang truk jatuh. Marhadi dan penumpang di kursi depan selamat karena seatbelt. Tidak ada korban jiwa dari insiden tersebut. Dua relawan mengalami memar di badan.

“Waktu itu, saya berpikir kalau tidak banting setir ke kanan dan tetap belok ke kiri (ke arah mobil), mungkin bakal jatuh korban,” ucapnya saat diwawancarai Selasa, 7 Mei 2021.

BERAKHIR DAMAI 
Tembok berkelir kuning itu runtuh, setengah wajah truk tersungkur masuk dan penyok.  Untungnya, saat itu tidak ada orang di dalam toko. Sesaat kemudian, tiga orang keluar dari dalam rumah. Satu laki-laki, dua perempuan. Dengan nada tinggi ketiganya meminta pertanggungjawaban. “Kata perempuan itu, ini musibah buat saya. Lho, ini musibah buat kami juga. Kami enggak pengin ini terjadi,” tutur Marhadi.

Adu argumen sempat terjadi namun berhasil diredam. Pimpinan Yayasan PMK Rajawali, Rudy Johan, menyebut yayasan siap menanggung biaya kerusakan. Johan menemui keluarga pemilik rumah satu jam setelah kejadian. Masalah disepakati selesai secara kekeluargaan. “Saya langsung ke TKP dan berdiskusi. Diperoleh kesepakatan, kami siap menanggung biayanya,” ucapnya saat dihubungi via telepon.

Mengenai truk pemadam kebakaran yang mengalami rem blong, pria 71 tahun itu menyebut bahwa usia truk memang tua. Diproduksi tahun 1974, diserahkan ke PMK pada 1994 oleh Pemkot Samarinda. Sudah 26 tahun mobil itu dipakai. Namun kondisi truk disebutnya masih terawat.

“Sampai sekarang masih kami servis. Spare part-nya masih bisa diperoleh di Makassar. Standar operasional mobil selalu kami penuhi mulai dari lampu sampai rem,” ucap mantan relawan pemadam tersebut.

Dia menolak menyimpulkan rem blong adalah penyebab tunggal kejadian. Pun supir truk, ucapnya, sangat kompeten. Marhadi sudah 16 tahun menjadi relawan PMK. “Jam terbangnya tidak perlu dipertanyakan,” tegas Johan.

Sumber kaltimkece.id, jejaring mediakaltim.com mengatakan bahwa pengemudi mobil MPV berwarna hitam yang disebut jadi pemicu kecelakaan, adalah seorang perempuan. Usianya sekitar 40 tahun. Ketika didatangi saat menepikan mobil, perempuan itu panik. Dia lalu meninggalkan nomor telepon sebelum pergi dari tempat kejadian.

Salah seorang relawan PMK Rajawali, Arlen, menyatakan tidak akan memperpanjang masalah tersebut ke kepolisian. Musibah, sebutnya, memang tidak bisa dihindari. Marhadi juga satu suara dengan Arlen. “Memang saya melihat dia memasang rating. Tapi, ya, sudahlah, sudah syukur kami selamat. Insya Allah habis ini tidak trauma juga. Meskipun keluarga kaget banget,” pungkas Marhadi. (kk)

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img