TENGGARONG – Guna mengetahui sejauh mana dampak dari sejumlah pelatihan yang diikuti oleh para PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, BPSDM Kaltim melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi pasca pelatihan.
Evaluasi pasca pelatihan dilakukan di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong, Senin (13/5). Diikuti perwakilan para alumni pelatihan, baik pelatihan struktural, pelatihan teknis maupun pelatihan fungsional, yang telah diikuti pada tahun 2023 yang lalu.
Mereka mewakili alumni Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA), Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP), Pelatihan Bendaharawan, dan Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Level 1.
Untuk alumni pelatihan struktural, yaitu PKA dan PKP, diundang juga perwakilan para mentor, yaitu atasan pejabat yang mengikuti pelatihan. Hal ini penting untuk mengetahui, apakah Aksi Perubahan (Akper) yang mereka buat benar-benar dapat diterapkan untuk pengembangan organisasi.
Siti Djaitun, Kepala Bidang Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan, mewakili Kepala BPSDM Kaltim, Nina Dewi, dalam sambutan tertulisnya menyampaikan bahwa secara umum penyelenggaraan pelatihan di lingkup Pemkab Kutai Kartanegara, yang diselenggarakan oleh BPSDM Prov. Kaltim termasuk kategori “sangat baik”.
Lebih lanjut, Siti Djaitun menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kepala BKPSDM Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah mendukung terselenggaranya evaluasi pasca pelatihan, sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Di sisi lain, Kepala BKPSDM Kabupaten Kukar, yang diwakili Sekretaris Badan, Rofiq, menyampaikan tentang pentingnya pengembangan kompetensi ASN sebagai salah satu pilar utama dalam reformasi birokrasi. Karena itu, lanjut Rofiq, pelatihan yang telah dilaksanakan selama ini bukan sekadar formalitas. “Ini sebuah upaya substantif untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang diberikan,” tuturnya.
Pada bagian lain, Rofiq juga mengucapkan terima kasih kepada BPSDM Kaltim yang telah memberikan dukungan penuh dalam penyelenggaraan pelatihan ASN lingkup Pemkab Kukar.
Jauhar Efendi, selaku Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Kaltim, melaporkan, kegiatan evaluasi pasca pelatihan menghadirkan dua narasumber.
Pertama, Sugeng Chairuddin, Widyaiswara Ahli Utama, menyampaikan pentingnya peningkatan Indeks Profesionalisme ASN. Capaiannya masih dianggap rendah. Masalahnya bukan semata-mata rendah, tapi boleh jadi rendahnya itu sebagai akibat para ASN tidak melaporkan kegiatan pelatihan yang pernah diikuti, sehingga angka kumulatifnya masih belum menggembirakan.
Lebih lanjut, Sugeng menegaskan tentang pentingnya para ASN memiliki etos belajar yang tinggi dan mandiri sebagai pengejawantahan dari Corporate University.
Jauhar Efendi selaku narasumber kedua menjelaskan tentang salah satu dampak dari pelatihan, yaitu “perubahan sikap perilaku”.
“Secara sederhana, perubahan sikap perilaku adalah proses di mana seseorang mengalami perubahan dalam pandangan, keyakinan, dan tindakan terkait dengan suatu topik atau situasi tertentu,” bebernya.
Jauhar menambahkan, perubahan perilaku melibatkan pemahaman baru, pengembangan keterampilan, motivasi, dan adopsi perilaku baru yang sesuai dengan tujuan atau nilai-nilai yang diinginkan.
Menurutnya, banyak faktor atau unsur yang menyebabkan seseorang dapat berubah perilakunya ke arah positif pasca mengikuti pelatihan.
Faktor-faktor tersebut antara lain: (1) pengetahuan; (2) keterampilan; (3) kesadaran; (4) motivasi; (5) kepercayaan diri; (6) perilaku; dan (7) evaluasi diri. (adv/diskominfokaltim)