SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Yusuf Silambi mengungkapkan, pembangunan Pelabuhan Kenyamukan terkendala salah satu penyebabnya gara-gara persoalan politik.
“Namanya masalah politik itu macam macam, di dalamnya saya kira media tahu semua,” ucapnya ditemui awak media, Senin (13/5/2024).
Sementara itu, pihaknya sudah memproses pada tahun 2023 dan diharapkan di tahun 2024 akhir sudah harus selesai. Hanya saja, kenyataannya terkena presure (tekanan) politik kembali.
“Sesungguhnya anggaran dari KPC sudah disepakati. Tetapi kita nggak tahu kejadian di lapangan berbeda dengan keputusannya. Mungkin inilah para media mencari tahu dimana kelemahanya. Sehingga pembangunan Pelabuhan Kenyamukan ini sampai detik ini belum selesai,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika persoalannya mengenai anggaran, itu tidak mungkin. Sebab, kalau dilihat dari sisi anggaran sudah pasti ada. “Pertama, bantuan dari KPC ada. Yang kedua dari APBN dan ketiga ada APBD,” katanya.
Di samping itu, pihaknya juga mengatakan bahwa PT KPC yang turut membantu namun juga mengalami kendala. Sehingga anggaran yang disiapkan oleh pT KPC untuk pelabuhan tersebut belum kelar-kelar.
“PT KPC sudah tidak mau masuk kalau ada urusan cawe-cawe politik. KPC kan tidak ada kapasitas untuk itu, karena manajemen KPC itu hanya berharap supaya pembangunan ini lancar,” terangnya.
Ia meminta agar kiranya para media juga mengakomodir persoalan tersebut. Supaya bagaimana pelabuhan ini dapat terbangun. “Jadi harapan kami DPRD ini harus jadi di 2024,” harapnya.
Oleh karena itu, ditegaskan kembali bahwa media mesti menjembatani supaya manajemen PT KPC membangun ini. Terlepas daripada persoalan tersebut. KPC juga tidak menginginkan adanya persinggungan dengan masyarakat. “Jadi bukan masalah di internal KPC, dana budjetnya sudah disiapkan,” tandasnya.
Namun, bukan hanya persoalan pelabuhan. Tetapi, pembangunan-pembangunan yang lain pun begitu. “Saya meminta kepada kalian semua dalam hal ini para wartawan untuk mencari tahu apa kendala dan masalahnya begitu juga dengan pembangunan yang lain,” pungkasnya. (Rkt2/Adv)