PASER – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser bakal menambah jam pelajaran, bagi siswa siswi di bawah naungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser yakni tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yakni pelajaran Muatan Lokal (Mulok).
Kepala Disdikbud Kabupaten Paser, M Yunus Syam menyatakan, pelajaran mulok itu mencakup program pendidikan di Kabupaten Paser. Salah satunya memajukan kebudayaan local dengan mempelajari Bahasa Paser.
“Sekarang tiap sekolah SD-SMP wajib ada pelajaran muatan lokal yaitu bahasa Paser,” kata Yunus.
Untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran itu, Yunus menjelaskan, kini Disdikbud Kabupaten Paser juga tengah menambah jumlah guru yang bisa dan memiliki kompetensi mengajar bahasa Paser. Hal ini ditujukan, lantaran masih kurangnya jumlah penutur bahasa Paser.
Meski belum semua sekolah memiliki tenaga ini, minimal satu guru bisa mengisi dua sekolah untuk pelajaran ini. Dalam seminggu jam mengajarnya hanya dua jam. Program ini yang terus digalakkan bidang kebudayaan Disdikbud Kabupaten Paser.
Ia berharap para guru di Kabupaten Paser banyak yang berminat belajar bahasa Paser dan menjadi guru mulok. Pasalnya, tidak ada jurusan di Perguruan Tinggi mana pun yang memiliki prodi bahasa Paser.
“Jadi kita programnya berupa pelatihan saja secara berkala untuk banyak guru,” kata Yunus.
Terpisah, Anggota DPRD Kabupaten Paser, Muhammad Jarnawi menyambut baik program ini. Menurutnya program ini harus terus didukung agar bahasa Paser bisa rutin digunakan masyarakat sehari-hari. Minimal bisa dipahami banyak warga dari berbagai ras di Paser.
“Karena kita tahu saat ini bahasa Paser salah satu bahasa daerah yang rawan punah menurut data Disdikbud Kaltim. Mari kita majukan budaya lokal kita salah satunya mengenal dan mempelajari bahasa Paser,” kata Jarnawi.
Pewarta: Bhakti Sihombing
Editor : Nicha R