PENAJAM PASER UTARA – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun mengungkapkan akan mengikuti instruksi Presiden RI sebagai pimpinannya dalam menjalankan tugas. Termasuk dalam menentukan arah dalam mengikuti kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Dengan menjabat sebagai Direktur Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Makmur dipercayai Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi kepala daerah sementara di PPU sejak 19 September 2023. Tugas tersebut untuk mengisi kekosongan jabatan pasca habisnya masa kepemimpinan pasangan Abdul Gafur Mas’ud (AGM) dan Hamdam periode 2018-2023.
Makmur belakangan digadang-gadang layak menjadi Calon Bupati PPU oleh berbagai pihak. Pasalnya, apa yang telah dilakukan untuk daerah berjuluk Benuo Taka ini dinilai membawa kemajuan untuk masyarakat.
Saat ditanya Media Kaltim beberapa waktu lalu mengenai minatnya untuk berpartisipasi dalam kontestasi Pilkada PPU 2024, Makmur menjawab akan menunggu arahan Presiden terlebih dahulu. Karena menurutnya, sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) tentunya perlu untuk mengikuti setiap instruksi yang diberikan padanya dalam menjalankan tugas.
“Saya nunggu arahan dari pimpinan dulu, Pak Presiden. Kan yang menugaskan saya ke sini (PPU) kan beliau. Nanti saya tanya, Pak setelah ini saya mau bapak kemanain? Kamu balik kandang, atau ke Solo aja, ngurusin delman. Ya saya nurut saja,” ujarnya.
Adanya dorongan untuk berlaga menjadi kepala daerah definitif ini, dirinya juga mengakui telah mendengar secara langsung dari masyarakat yang ditemuinya. Meski begitu, Makmur menyampaikan bahwa dirinya akan tetap fokus pada pekerjaan yang saat ini masih diamanahkan padanya hingga selesai.
“Malah mereka (masyarakat) yang ngomong, saya malah nangis sendiri. Saya sampai bingung. Ya, biarkanlah masyarakat yang menilai apa yang saya kerjakan. Tapi tidak maunya saya, maunya masyarakat seperti apa? Nanti kita lihat. Yang penting saya bekerja untuk masyarakat, dan saya fokus di situ,” tegasnya.
“Persoalannya nanti bulan berapa, bagaimana arahannya, saya juga tidak tahu mau ke sini (PPU). Saya ikuti saja arah angin mau ke mana, disuruh ke mana,” sambung Makmur.
Makmur bahkan mengungkapkan permintaan terhadap dirinya untuk menjadi kepala daerah diakui juga datang dari kampung halamannya, Kabupaten Humbang Hasundutan, pada momentum Paskah akhir Maret 2024 lalu. Dukungan tersebut didapat saat dirinya berziarah ke makam orang tuanya di Desa Parbotihan, Kecamatan Onan Ganjang.
“Di kampung saya juga. Saya digadang-gadang menjadi calon bupati. Semuanya bertanya, waktu saya pulang kampung untuk ziarah. Saya sampai takut, makanya saya cepat pulang. Saya takut keseleo ngomongnya, karena animo masyarakat meminta itu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran Pakkat, Sumatera Utara (Sumut), 10 September 1964 ini diketahui akan pensiun pada September 2024 mendatang. Selama itu pula, dia memastikan akan menyelesaikan segala tugas yang diberikan padanya hingga akhir masa jabatan.
“Saya nothing to lose saja bekerja. Persoalan orang bicara begitu, biarkan saja. Kita lihat saja nanti. Perahu saya ini nanti berlabuhnya di mana, kembali ke Jakarta menjalankan tugas yang baru, atau bagaimana,” tutup Makmur.
Pewarta : Nur Robbi
Editor : Nicha R