NUSANTARA – Dalam rangka membentuk ekosistem perkotaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), pembangunan infrastruktur menjadi hal yang krusial. IKN sebagai perwujudan cita-cita bangsa dengan visi “Kota Dunia untuk Semua” memiliki Key Performance Indicators (KPI) serta konsep-konsep pembangunan yang ambisius. Maka, pembangunan infrastruktur di IKN tidak dapat hanya mengandalkan praktik business-as-usual.
Otorita IKN (OIKN) selaku regulator terus berupaya untuk mencari dan mempelajari inovasi-inovasi baru dalam upaya untuk mengimplementasikan teknologi state-of-the-art untuk pembangunan infrastruktur dasar di IKN. Oleh karena itu, OIKN menyelenggarakan benchmarking (studi perbandingan) di Singapura untuk mempelajari desain serta mengunjungi major infrastructures yang sudah berhasil mengimplementasikan teknologi yang praktikal, terbarukan, dan termutakhir. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, yakni pada tanggal 25 – 27 Maret 2024.
Dengan adanya percepatan pembangunan di kawasan IKN, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN, bersama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Pemerintah Provinsi Makassar mengunjungi beberapa lokasi major infrastructures di Singapura.
Beberapa titik yang dikunjungi antara lain Common Services Tunnel (CST) dan District Cooling System (DCS) di Marina Bay, Battery Energy Storage System (BESS) dan Waste Incineration Plant di Jurong, Floating Solar Farm di Tuas, serta Utility Service Duct (USD) dan Pneumatic Waste Conveyance System (PWCS) di Tengah. Lokasi-lokasi ini dipilih karena memiliki elemen-elemen krusial yang dapat menjadi preseden dan referensi dalam pembentukan ekosistem perkotaan di IKN yang modern dan terbarukan. Salah satunya, sebagai pendukung proses perencanaan, pembangunan, serta pengelolaan Multi Utility Tunnel (MUT) yang saat ini tengah dikembangkan untuk pembangunan di IKN.
“Kami datang ke Singapura untuk melihat beberapa teknologi dan pengembangan dari Common Service Tunnel, Utility Service Ducts, pengolahan limbah, pengolahan air, dan pengolahan sampah. Kami membutuhkan pengalaman untuk melihat langsung bagaimana implementasi dari teknologi tersebut. Selain itu, kami juga mendapatkan pemahaman mengenai perencanaan dan operasi yang telah berhasil diterapkan” ucap Silvia Halim, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana.
Selain itu, OIKN juga berupaya membina hubungan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik lokal maupun internasional sebagai rekan untuk bertukar informasi dan bersama-sama membangun IKN. “Sangat senang melihat kolaborasi erat antara pemerintah Indonesia dan Singapura untuk belajar dari satu sama lain tentang berbagai masalah perkotaan dan solusi untuk membuat kota kita masing-masing menjadi lebih baik di masa depan” ucap Yong Po, Direktur Eksekutif Urban Redevelopment Authority (URA) Singapura.
“Satu saran kami adalah untuk terus mendorong Otorita Ibu Kota Nusantara untuk tetap bersikap visioner. Masih banyak kesempatan untuk belajar dan kami siap untuk terus berbagi pengalaman dan bertukar pengetahuan” ucap Hugh Lim, Direktur Eksekutif Centre for Livable Cities (CLC) yang merupakan bagian dari Ministry of National Development (MND) Singapura.
Percepatan pembangunan di IKN tidak hanya bertujuan untuk mencapai target operasi untuk perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, namun juga memberikan nafas baru untuk pembangunan ekonomi dan sosial di Kalimantan Timur dan sekitarnya.
“Saat ini kita sudah mulai fokus untuk mengembangkan kawasan pusat bisnis dan juga kegiatan ekonomi lainnya. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur perlu dilakukan dengan sangat cepat” ucap Silvia Halim, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana.
Kegiatan Benchmarking bersama CLC Singapura menunjukkan betapa pentingnya integrasi teknologi digital dan hijau untuk membangun kota yang berkelanjutan dan efisien. Singapura telah berhasil menerapkan solusi inovatif yang meningkatkan kualitas hidup penduduknya dan di saat yang sama juga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Terdapat peluang besar untuk menerapkan solusi serupa di IKN untuk mendukung visi IKN menjadi “Kota Dunia untuk Semua”. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan kerja sama antar sektor, inovasi teknologi, serta kebijakan yang mendukung pembangunan ini. (*/rls)
Pewarta : Nur Robbi
Editor : Nicha R