spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Otorita IKN Gandeng Tokoh Adat Kaltim, Perkuat Kebersamaan dalam Pembangunan IKN

NUSANTARA – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), melalui Direktorat Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif yang berada di bawah naungan Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat, mengundang para tokoh adat di Kalimantan Timur untuk meningkatkan kebersamaan sebagai langkah dalam pembangunan IKN.

Direktur Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif, Muhsin Palinrungi menyampaikan hal ini setelah acara buka puasa bersama dengan tokoh-tokoh budaya dan adat pada Rabu (3/4/2024) di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan.

“Melalui kegiatan buka bersama puasa Ramadan ini kami ingin seluruh tokoh adat di Kaltim dan Indonesia bersatu padu dalam kebersamaan untuk Indonesia yang kini sedang giat-giatnya membangun IKN,” ujar Muhsin kepada awak media.

Menurutnya, kegiatan silaturahmi yang diwujudkan dalam bentuk buka puasa bersama ini merupakan salah satu strategi OIKN untuk mempererat hubungan dan komunikasi, memastikan bahwa pembangunan IKN dapat berlangsung lancar. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa pemeliharaan nilai-nilai budaya tidak hanya penting untuk menjaga identitas, tapi juga berperan sebagai inti dari semangat pembangunan IKN itu sendiri.

“Nilai budaya nasional adalah ruh dari pembangunan IKN, sehingga harus tetap terjaga dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya.

Selain itu, Musni menambahkan, kegiatan silaturahmi ini juga bertujuan sebagai sarana bagi pihaknya untuk menyelaraskan persepsi bahwa pembangunan IKN diarahkan untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Hal ini, menurutnya, karena adanya upaya pemerataan pembangunan yang diharapkan dapat membawa dampak positif secara luas.

“Harus ada kesamaan persepsi bagaimana membangun IKN dengan nilai kebudayaan  untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Muhsin

Sementara itu, Sultan Paser, YM Aji Muhammad Jarnawi, menyatakan bahwa masyarakat suku Paser mendukung penuh pembangunan IKN di PPI. Aji Muhammad juga menekankan pentingnya adanya timbal balik budaya yang menguntungkan suku-suku di sekitar Nusantara, sebagai bagian dari keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Aji Muhammad juga menambahkan, strategi pembangunan yang dicanangkan haruslah harmonis dan sejalan dengan aspirasi pemerintah daerah, menghormati dan memperkaya keberagaman budaya daerah. Ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Bahasa Daerah, yang menggarisbawahi pentingnya melindungi dan melestarikan bahasa serta budaya daerah sebagai aset nasional yang berharga.

“Harapan kami Pemajuan Kebudayaan ini bukan sekedar orang, bahasa, budaya namun juga mempertahankan keberagaman dan ketahanan RI. Etnis apapun bisa bersama mempertahankan agar tetap utuh keberadaannya,” urainya.

Sekretaris Umum Dewan Adat Dayak Kaltim Martinus Usat menyerukan pentingnya merencanakan pembangunan sebuah Pusat Budaya. Martinus menegaskan bahwa inisiatif ini bukan hanya perlu direncanakan dengan baik, tapi juga harus aktif diperjuangkan untuk memastikan bahwa kebudayaan lokal mendapat tempat yang layak dalam kerangka pembangunan yang lebih luas, sebagai upaya untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Dayak di Kalimantan Timur.

“Kami juga berharap jangan sampai ada orang lokal yang terpinggirkan,” pungkasnya. (*/rls)

Pewarta : Nur Robbi
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti