spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Musrenbang RPJPD Bontang 2025-2045, Basri Paparkan Rencana Prioritas

BONTANG – Pemerintah Kota Bontang melaksanakan Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 dalam perencanaan Kota Bontang dalam membangun Kota Bontang beberapa tahun mendatang.

Wali Kota Bontang, Basri Rase memberikan arahan mengenai RPJPD 2025-2024 Kota Bontang. Ia menjelaskan beberapa rencana prioritas yang harus dilakukan tim perencanaan RPJPD Kota Bontang. Di antaranya, RPJPD harus merupakan mengakomodasi potensi daerah harus dimaksimalkan untuk perencanaan RPJPD.

Basri juga mengatakan mempersiapkan Kota Bontang yang menjadi bagian dari IKN. Maka harus mempersiapkan daerah Bontang sebagai daerah penyangga.

Sebagai kota daerah pengelola, Kota Bontang harus mempermudah perizinan untuk mempermudah investor. “Ini semua bagian dari rencana RPJPD yang harus dilakukan. Kita mendorong adanya pelaksanaan fasilitasi,” kata Basri, Selasa (2/4/2024) di pendopo rumah jabatan Wali Kota Bontang.

Selain itu, beberapa hal lainnya yang disampaikan adalah, tim perencanaan harus melakukan dorongan dalam mitra investasi. Dalam bidang pariwisata dan maritim, Basri mengimbau untuk melakukan pengelolaan sektor maritim seperti daerah-daerah pesisir yang mempunyai potensi perikanan dan pariwisata.

“Menyiapkan selain industri namun juga pariwisata dalam perencanaan pembangunan ke depan. UMKM dan pariwisata yang tidak dapat dipisahkan,” jelas Basri.

Hal lainnya, Basri mengatakan penanganan banjir yang masih harus dilakukan dan dimasukkan dalam perencanaan penanganan banjir.

“Permasalahan banjir dan prioritas jangak panjang. Masih panjang pelaksanaan normalisasi sungai yang ada di Kota Bontang,” terang Basri.

Di bidang pendidikan, Basri mengatakan dapat dijadikan sebagai bagian dari tujuan daerah lainnya di luar Kota Bontang. Seperti STITEK Bontang yang dapat membuka program studi yang berdaya saing.

“Pendidikan bisa menjadi tujuan. Dengan tingginya pendidikan maka sektor lainya juga berpengaruh. Menyiapkan program studi yang tidak banyak dimiliki namun memiliki daya saing yang dapat diandalkan dalam industri,” kata Basri.

Di akhir, Basri mengatakan bahwa Kota Bontang harus menjadi kota tujuan dari daerah lainnya. “Jangan sampai ada investasi yang tidak bisa dibangun di Kota Bontang,” pungkas Basri.

Penulis: Yahya Yabo
Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti