spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Menjadi Korban Rudapaksa, Dorong Rina Zainun Bantu Tuntaskan Kasus Masyarakat Kurang Mampu

SAMARINDA– Mantan Anak Vespa satu ini, bertekad mengabdikan dirinya untuk membantu masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan keadilan. Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Rina Zainun yang kerap membantu masyarakat kecil dalam mendapatkan keadilan kasusnya, rupanya juga menyimpan kisah pilunya sedari kecil.

Usia 8 tahun, ia menjadi korban rudapaksa dan menyisakan luka di pelipis dan bibir yang hingga sekarang masih berbekas. Bukti ini seakan terus mengingatkan goresan luka masa kecilnya.

“Saya dulu menjadi korban rudapaksa. Saya tidak berani bercerita kepada kedua orang tua. Trauma itu masih terus membekas. Tetapi karena sayangnya orang tua kepada saya, sehingga itu menjadi vitamin untuk bisa membangkitkan diri untuk semangat kembali,” ucap Rina, Kamis (25/1/2024).

Hal itu juga mendorong dirinya untuk membantu masyarakat Kalimantan Timur yang kurang mampu, untuk mendapatkan keadilan melalui TRC PPA. Meskipun hingga sekarang lembaga mandiri tersebut belum mendapatkan kontribusi dari pihak pemerintah, tetapi tim TRC PPA terus mengawal kasus-kasus yang ditanganinya hingga tuntas.

“Di tahun 2019 saya mulai diminta menjadi ketua TRC PPA wilayah Kaltim. Ternyata, untuk mendapatkan kepercayaan sangat susah dulu itu. Apalagi sudah ada UPTD PPA. Sehingga setiap kami laporan yang harus didahulukan itu UPTD dulu. Pokoknya diabaikan. Tetapi dengan membangun komunikasi yang baik ke pihak kepolisian, bekerjasama dengan UPTD PPA, sehingga sekarang jalinan itu lebih erat,” ujarnya.

TRC PPA juga telah bersosialisasi kepada masyarakat ada lembaga bantuan hukum secara gratis. Meskipun tidak memiliki mobilitas, dan kontribusi transportasi dalam menjalankan tugasnya, biasanya TRC PPA memakai dana pribadi.

“Tidak ada bantuan dari pemerintah, tetapi kami tetap menyelesaikan dan mendampingi korban yang melaporkan kasusnya ke TRC PPA. Pernah, saat ingin mendatangi korban di daerah Muara Muntai, kami hanya membawa uang Rp50 ribu saja. Makanan kami bawa sendiri dari rumah. Kami tetapi optimis ingin berangkat membantu korban, meskipun uang penginapan tidak ada. Kami bertekad tidur di mobil yang kami sewa pun tidak apa-apa. Namun, Allah membantu jalan kami ada anggota dewan Sofan Sofyan membayarkan penyebrangan Ferry, penginapan, makan, bahkan mobil yang kami sewa pun dibayarkan,” ungkap Rina.

Diketahui, tim TRC PPA telah melakukan audiensi dengan Pj Gurbernur Kaltim Akmal Malik, dan tak berselang lama Dinas DKP3A Kaltim meminjamkan mobil untuk operasional tim TRC PPA.

“Alhamdulillah, berkat audiensi dengan Pj Gurbernur Kaltim, sekarang kami sudah dipinjamkan mobil untuk operasional kami jika ingin menangani kasus yang berada di luar Samarinda,” tandasnya.

 

Penulis: Ernita

Editor : Nicha R

16.4k Pengikut
Mengikuti