SAMARINDA – Belum ada titik terang mengenai gaji dari PT. Sumalindo Lestari Jaya (SLJ), ratusan buruh melakukan unjuk rasa di depan gerbang masuk PT SLJ Tbk. Dimulai dari jam 7 pagi (19/3/2024), massa buruh masih bertahan hingga siang hari.
Beberapa orang diizinkan langsung masuk ke dalam untuk melakukan mediasi dengan General Manager Sumalindo Lestari Jaya. Namun proses mediasi dianggap terlalu lama, sehingga massa buruh tetap bertahan mengawal tuntutannya.
“Teman-teman masih menunggu yang di dalam. Beberapa orang sedang melakukan mediasi dengan general manager,” ucap Yoyok, salah satu koordinator aksi.
Unjuk rasa sempat memanas pada pukul 11 siang, dengan massa membakar kayu serta mencoba menerobos pagar untuk masuk ke dalam perusahaan. Puluhan petugas kepolisian pun dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa di depan PT SLJ Tbk.
“Kami hanya menuntut hak kami dibayar, kami tidak melakukan kesalahan,” teriak koordinator lapangan di depan massa aksi.
Aksi ini merupakan kelanjutan dari kasus tuntutan perihal gaji. Dari data yang diperoleh Media Kaltim, gaji buruh tidak dibayarkan sejak Desember hingga saat ini. Kegelisahan para buruh PT SLJ tidak pernah selesai tanpa adanya kepastian dari pihak perusahaan.
Pada pukul 13.00 Wita, Ketua DPD SPN Kaltim, Kornelis Wiryawan Datu, menghampiri para massa aksi. Dalam orasinya, ia menganggap pihak Sumalindo tidak koperatif dalam menghadapi kasus yang menimpa para buruh.
Ia juga mengatakan, selama ini pihak Sumalindo tidak memberikan laporan keuangan yang jelas. Jika memang bangkrut, produksi tetap berjalan.
“Selama ini Sumalindo tidak pernah koperatif. Jika memang bangkrut, seharusnya ada laporan keuangannya. Namun ini kita lihat, produksi tetap berjalan,” jelasnya.
Kornelis mengancam akan ada aksi yang lebih besar jika Sumalindo terus tidak memenuhi hak buruh. Dalam 2×24 jam, akan ada surat peringatan terakhir untuk Sumalindo sebelum kemungkinan dilakukan pengajuan laporan kepada pihak berwajib.
“Kita akan menggugat ke pengadilan tata niaga dan juga mengajukan laporan ke polisi mengenai kejahatan perusahaan terhadap buruh. Dalam 2×24 jam, kita akan ajukan peringatan terakhir dan jika tidak akan ada aksi yang lebih besar setelah ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, aksi demo buruh PT SLJ juga terjadi pada Jumat (1/3/2024) di depan kantor Disnaker Kota Samarinda dan berujung mediasi di Kantor Gubernur. Namun hingga hari ini, kejelasan belum diketahui oleh para buruh. (*/Um)
Pewarta: Khoirul Umam
Editor: Agus S