spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, Kadir Tappa Imbau Tetap Kembangkan Persatuan dan Kesatuan di Masyarakat

BONTANG – Anggota DPRD Provinsi Kaltim, Abdul Kadir Tappa, menggelar kegiatan sosialisasi Wawasan Kebangsaan ke-3, yang bertempat Hotel Tiara Surya, Jalan MT. Haryono, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan, Senin (18/3/2024).

Kadir Tappa menjelaskan dari wawasan kebangsaan yang merupakan konsep dapat membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa yang lain. Sehingga tujuan yang paling utama dari wawasan kebangsaan tersebut dapat membangun dan juga mengembangkan persatuan serta kesatuan.

“Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab kita untuk merawat wawasan kebangsaan negara kita sendiri. Agar tetap bisa menjaga kemajuan Indonesia, ini sangat penting disampaikan kepada seluruh masyarakat, biar semua paham bagaimana wawasan kebangsaan yang sesungguhnya,” ucapnya.

Narasumber dari Analis Ketahanan Ekonomi Kesbangpol Bontang, Gopi Susanto mengatakan Indonesia negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Sesuai semboyang Bhineka Tunggal Ika, meskipun memiliki keragaman budaya, Indonesia tetap satu.

“Indonesia sampai dengan detik ini, dan juga ke depannya nanti semoga akan tetap utuh. NKRI harga mati, bagi saya NKRI sampai mati. Dalam diri saya, mau bagaimanapun saya tetap setia dengan Indonesia,” paparnya.

Kebangsaan Indonesia tumbuh sebagai jati diri bangsa yang diangkat dari pengalaman bersama dan cita-cita majemuk berbeda-beda. Tetapi tetap satu, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

Di kesempatam yang sama, Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Quran Taman Firdaus, Zakaria Rahman mengatakan wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsep, cara pandang yang telah dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara di lingkungannya, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

“Kita pastinya ingin hidup yang bermanfaat, saling membantu sesama umat. Jangan sampai kita tidak bisa mengurus diri kita sendiri. Tentunya tidak ingin kita menjadi penduduk yang tidak bersyukur, terlebih harus memiliki keyakinan bahwa hidup hanya sementara. Hindari yang haram agar tidak masuk ke dalam tubuh kita,” tutupnya.

Penulis: Dwi S
Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti