TENGGARONG – Tren positif ditunjukkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Batuah Prima Mandiri (BPM). Dimana pada tahun 2023 berhasil mendapatkan Pendapatan Asli Desa (PADes), hingga Rp 25 juta lebih, dan diserahkan pada 2024 ini. Hal ini pun disambut positif oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Batuah.
Kepala Desa (Kades) Batuah, Abdul Rasyid, pun memberikan apresiasi atas raihan positif BUMDes BPM. Terutama untuk kinerja dari pengurus BUMDes yang sudah diberikan secara maksimal.
“Strategi yang dijalankan BUMDes sudah sangat baik, sehingga mampu meningkatkan pendapatan,” jelas Abdul Rasyid.
Pria yang juga menjabat sebagai Komisaris BUMDes BPM ini, pun menjelaskan keberadaan BUMDes tidak semata-mata untuk menghasilkan PADes saja untuk desa. Namun harapannya bisa berkolaborasi dan menciptakan peluang-peluang usaha yang mampu membangkitkan perekonomian masyarakat Desa Batuah.
“Kalau ukuran pendapatannya bukan soal banyaknya, tapi sistem yang dijalankan. Kalau sistem sudah berjalan, akan menumbuhkan kepercayaan kepada pihak lain yang akan bekerjasama dengan BUMDes,” sambungnya.
Rasyid juga berharap kepada BUMDes agar menggarap sektor keuangan. Seperti bekerja sama dengan perbankan, sehingga akan semakin menambah potensi-potensi penghasilan yang selama ini masih belum digarap maskimal. Misalnya bekerja sama dengan BRIlink.
Bahkan pihaknya sudah melakukan pertemuan secara langsung dengan BRI. Untuk selanjutnya dapat ditindaklanjuti dengan baik oleh pengurus BUMDes BPM, memastikan peluang besar ini tidak terbuang sia-sia.
“Semuanya harus bergerak bersama-sama. Kalau ada peluang sampaikan ke BUMDes, kalau ada kendala dibantu, sehingga semuanya bisa berjalan. Kalau BUMDes bagus, semua akan merasakan manfaat, karena jelas untuk PADes,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur BUMDes BPD Ardiansyah yang diwakili Hendro Gunawan mengatakan, bahwa tahun 2023 BUMDes hanya mampu memberikan Rp 25.814.000 untuk PADes dari pendapatan total yang mencapai Rp 100 juta lebih. Namun dikurang dengan operasional dan tambahan modal awal sebesar 15 persen.
“Kendalanya ada beberapa kerjasama berakhir sehubungan dengan aktivitas beberapa perusahaan terhenti. Kami sedang menjajaki beberapa peluang kerja sama, semoga bisa segera terealisasi dan akan meningkatkan pendapat asli desa,” tutupnya. (adv)
Penulis : Muhammad Rafi’i