spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sinergi TPPS, Kubar Berupaya Turunkan Angka Stunting

KUTAI BARAT – Dalam upaya meningkatkan koordinasi dan sinergi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kutai Barat menggelar Rapat Koordinasi TPPS tingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Kampung/Kelurahan Kutai Barat (Kubar).

“Saya berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan kontribusi, terutama dalam upaya percepatan pencegahan dan penurunan angka stunting, yang pada akhirnya akan mendukung terwujudnya pembangunan kualitas sumber daya manusia,” ujar Sekretaris Daerah Kutai Barat, Ayonius, saat membacakan sambutan Bupati Kutai Barat di Gedung Aji Tullur Jejangkat (ATJ), Jalan komplek perkantoran Pemkab Kubar, Jumat (12/01/2024).

Dalam sambutan tertulisnya, Ayonius menekankan bahwa Pemkab Kubar selalu mendukung inisiatif ini dan mengajak semua peserta rapat untuk berkontribusi dengan pemikiran, berkoordinasi, bersinergi, dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, terintegrasi, dan konvergen.

Hal ini akan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya anggaran sesuai peraturan perundangan, mulai dari perencanaan hingga monitoring dan evaluasi, guna memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Kabupaten Kutai Barat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia generasi mendatang.

Kepala DP2KBP3A Kutai Barat, Sukwanto, menjelaskan bahwa tujuan dari rapat koordinasi ini adalah untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi TPPS di setiap tingkat. Diharapkan, sinergi ini dapat berjalan secara optimal untuk terus mengurangi angka stunting di wilayah masing-masing.

Upaya ini mencakup pendataan, pendampingan, dan penyuluhan kepada calon pengantin, ibu hamil, dan ibu yang baru melahirkan. Selain itu, juga dilakukan penambahan gizi dan vitamin bagi keluarga, terutama ibu dan anak.

“Semua ini bertujuan untuk mencapai target akhir, yaitu Prevalensi Stunting di Kabupaten Kutai Barat pada tahun 2024 turun minimal menjadi 14%,” pungkasnya.

 

Pewarta: Ichal

Editor: Agus

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti