TARAKAN – Pilot dan teknisi pesawat perintis milik Smart Air yang hilang kontak pada Jumat lalu tiba di Tarakan, Minggu (10/3/2024).
Korban dibawa menggunakan Heli Caracal menuju Pangkalan TNI AU Lanud Anang Busra Tarakan dan tiba sekira pukul 17.22 WITA. Selanjutnya, pukul 17.30 WITA korban langsung dibawa menuju RSUD Jusuf SK guna mendapatkan penanganan medis.
Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo menjelaskan, dari hasil evakuasi hari ini, seorang pilot dinyatakan selamat dan saat ini tengah mendapatkan penanganan medis. Sedangkan satu teknisi pesawat dinyatakan meninggal dunia.
“Yang satu dinyatakan meninggal dunia yaitu teknisi. Pilot kami nyatakan masih dalam kondisi hidup dan saat ini ditangani pihak medis,” ucapnya dalam keterangan rilis, Minggu (10/3/2024).
Bambang lanjut menjelaskan, saat ini masih tertinggal 10 tim penolong di lokasi jatuhnya pesawat. Mereka akan dievakuasi besok Senin (11/3/2024).
Ditambahkan, Kepala Kantor Basarnas Tarakan Syahril, proses evakuasi telah dimulai pukul 07.00 WITA. Namun evakuasi korban dari lokasi kejadian baru bisa dilakukan pukul 16.22 WITA.
Diberitakan sebelumnya, pesawat dengan rute Tarakan menuju Binuang, Krayan Tengah dikabarkan hilang kontak, Jumat (8/3/2024). Karena, pesawat milik maskapai Smart AIR itu seharusnya tiba di Binuang, Krayan Tengah pukul 9.25 WITA setelah take off dari Bandara Tarakan pukul 8.25 WITA.
Diketahui, pesawat milik Smart Air diisi seorang Pilot dan seorang teknisi. Serta memuat sembako untuk kebutuhan masyarakat di Krayan Tengah.
Adapun pilot bernama M Yusuf berumur 29 tahun warga Jalan Kluster Botanical Garden III No. 9, Bekasi Selatan. Sementara teknisi bernama Deni S berumur 35 tahun warga Jalan Wonoharjo Pangandaran.
Pewarta: Ade Prasetia
Editor: Agus S