SAMARINDA – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menjadi narasumber utama dalam seminar yang diselenggarakan oleh Universitas Terbuka (UT) Samarinda, pada Selasa (19/01/2024). Seminar yang bertajuk “Membangun Sumber Daya Manusia Kalimantan Timur Untuk Nusantara” ini bertujuan untuk menggali potensi dan tantangan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayah Kalimantan Timur.
Acara yang dihadiri oleh para akademisi, praktisi, dan mahasiswa ini berlangsung di Gedung Plenary Hall Kadrie Oening. Dalam pembukaannya, Andi Harun menyampaikan bahwa pembangunan SDM merupakan salah satu prioritas pemerintah daerah, karena SDM yang unggul akan mampu menghadapi persaingan global dan memajukan daerahnya.
Andi Harun juga memberikan contoh negara-negara yang berhasil dalam membangun SDM, seperti Tiongkok dan Singapura. Ia mengangkat sosok Lee Kuan Yew¹, mantan perdana menteri Singapura, yang dianggap sebagai bapak pembangunan Singapura dari negara miskin menjadi negara maju.
“Kita bisa belajar dari Tiongkok dan Singapura, bagaimana mereka memanfaatkan SDM sebagai aset utama dalam pembangunan. Lee Kuan Yew adalah seorang visioner yang mampu mengubah Singapura menjadi negara yang modern, sejahtera, dan berpengaruh di dunia,” kata Andi Harun.
Andi Harun juga menjelaskan bahwa untuk mengukur kualitas SDM, tidak cukup hanya dengan melihat Indeks Pembangunan Manusia (IPM)², yang merupakan indikator komposit dari harapan hidup, pendidikan, dan pendapatan per kapita. Ia menambahkan bahwa keterampilan dan kemampuan SDM juga harus diperhatikan, karena itu akan menentukan daya saing dan produktivitas SDM.
“IPM adalah salah satu alat ukur yang penting, tapi tidak cukup. Kita juga harus melihat keterampilan dan kemampuan SDM kita, apakah sesuai dengan kebutuhan zaman dan pasar. Kita harus terus meningkatkan kualitas SDM kita, baik melalui pendidikan formal maupun informal, pelatihan, sertifikasi, dan lain-lain,” ujar Andi Harun.
Andi Harun juga menyampaikan bahwa IPM Kalimantan Timur pada tahun 2023 mencapai 78,20 persen, sedangkan IPM Kota Samarinda mencapai 82,32 persen, tertinggi di Kalimantan dan ketiga tertinggi di Indonesia setelah Jakarta dan Yogyakarta. Ia mengatakan bahwa hal ini merupakan prestasi yang patut dibanggakan, namun juga harus dijaga dan ditingkatkan.
“Kita bersyukur bahwa IPM kita cukup tinggi, tapi kita tidak boleh berpuas diri. Kita harus terus berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kita, khususnya di Kalimantan Timur. Kita harus membangun SDM yang relijius, cerdas, kreatif, inovatif, dan berdaya saing,” tutup Andi Harun. (Adv/Diskominfosamarinda)
Penulis: Andi Desky