spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sungai Sangasanga Dalam Memerah, Diduga Tercemar Bahan Kimia Pertamina, Disebut Hanya Limbah Lumpur Biasa

TENGGARONG – Air parit di Kelurahan Sangasanga Dalam, Kutai Kartanegara tiba-tiba berubah kemerahan. Akibatnya, warga di RT 10 dan RT 18 yang biasa menggunakan air sungai, kesulitan melakukan aktivitas keseharian sebab air yang mereka gunakan ikut tercemar.

Tercemarnya sungai diduga akibat limbah yang dibuang dari kegiatan PT Haliburton, yang merupakan subkontraktor dari PT Pertamina EP Sangasanga. Nugraha, warga setempat, menduga limbah kimia itu sengaja dibuang ke parit, oleh karenanya warga menuntut perusahaan melakukan penanganan segera.

Dikatakan, tercemarnya air terjadi Selasa (6/4/2021) pagi, dan baru ditangani perusahaan sore hari setelah air mengalir ke sungai besar di Sangasanga.  “Kejadiannya Selasa pagi dan baru ada penanganan dari perusahaan sore hari,” kata Nugrah dikutip dari selasar.

Terpisah, Lurah Sangasanga Dalam, Mulyadi Sugiansyah, pihaknya sudah bertemu dengan pihak subkontraktor meminta penjelasan terkait pembuangan limbah yang diduga dari bahan kimia itu. “Kata mereka itu tidak berbahaya karena dari bahan bekas pembersihan alat pengeboran,” ucap Mulyadi.

Walau begitu, tambah Mulyadi, pihak tak langsung percaya karena penjelasan tersebut tanpa berdasar hasil uji laboratorium. Yang pasti, kata dia, kejadian ini sudah berakibat negatif terhadap lingkungan sekitar. Ditandai dari matinya beberapa jenis ikan yang biasa ada di pinggir sungai.

Terpisah, Dinamisator Jatam Kaltim, Pradarma Rupang mengatakan pihaknya akan mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim untuk segera memberikan tindakan terhadap perusahaan, sebab kejadian ini sudah memperlihatkan buruknya pengelolaan perusahaan terutama pembuangan limbah kimia.

“Kita punya pengalaman buruk, bagaimana tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, dan ini nggak boleh terulang di Sangasanga,” tegas Rupang. Menurutnya, ini sudah tergolong ancaman terhadap warga Sangasanga, sehingga harus segera disikapi perusahaan dengan membenahi pengelolaan limbah.

Di pihak lain, Asisten Manager Legal dan Relations Pertamina EP Asset 5 Sangasanga, Frans Hukom, memastikan, limbah yang masuk ke sungai Sangasanga hanya berupa limbah lumpur. Saat ini pihaknya terus melakukan penanganan agar  tak ada lagi lumpur yang masuk saluran air warga.

Ditambahkan, pihaknya juga sudah memberikan bantuan bagi warga terdampak yakni berupa bantuan pasokan air bersih. Terkait aliran lumpur, saat ini masih dilakukan investigasi,” tutup Frans Hukom. (akb)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.