BONTANG – Akibat Hujan deras yang sering kali menimbulkan terjadinya banjir di Jalan Selat Rote RT 33, Tanjung Laut, Bontang Selatan, Ketua RT mengajukan surat ke Kelurahan untuk mengupayakan pembuatan polder di tahun 2024 mendatang.
Ketua RT 33, Sudariyanto mengatakan pembuatan polder ini untuk mengurangi genangan jika terjadi banjir. Sebab, banjir tersebut sudah terjadi bertahun-tahun sejak 2007 hingga sampai pada tahun ini.
“Kalau sudah hujan di atas 1 jam lamanya, pasti banjir. Karena di sini dekat laut, dengan jarak 500 meter. Sehingga dari dulu masalah banjir ini terus-menerus masuk dari keluhan masyarakat,” jelasnya saat diwawancarai, Kamis (28/12/2023).
Hal tersebut juga sudah sampai di DPRD Bontang. Sehingga, ada salah satu anggota dewan yang nantinya akan mengawal pembuatan polder di tahun 2024 mendatang.
“Alhamdulillah ada anggota dewan yang ingin mengawal sampai akan dibuatkan polder, untuk mengurangi banjir. Agar banjir tidak terlalu parah, walaupun hanya mengurangi sedikit saja,” ucapnya.
Perencanaan pembuatan polder yang nantinya berlokasi di belakang kantor pajak, sekitaran dengan RT 09 Bontang Selatan.
“Di sini bukan banjir rob, hanya saja banjir karena hujan deras atau kelamaan hujan. Banjir tersebut mencapai ketinggian paha orang dewasa”, paparnya.
Jika banjir terjadi, ada dua akses jalan utama yang mengalami kelumpuhan total. Selain itu, jika banjir terjadi pastinya setiap warga langsung antisipasi untuk menyelamatkan barang atau perabotan rumah agar tidak rusak.
“Pastinya kalau sudah hujannya deras, kami langsung bersiap untuk menyelamatkan barang-barang di rumah. Jika tidak, barang-barang serta perabotan menjadi rusak akibat terendam banjir,” ungkapnya.
Dirinya juga menyebutkan, bahwa semua warga merasa senang mendengar berita akan dibuatkannya polder tersebut. Karena sudah banyak anggota DPRD hingga wali kota Bontang yang turun langsung untuk meninjau terkait masalah banjir.
“Sudah berapa kali dewan melihat langsung kesini, bahkan wali kota sekalipun. Tetapi sangat disayangkan, hingga sampai detik ini tidak ada tindakan apapun,” bebernya.
Sudariyanto juga sangat berharap, untuk para pejabat dapat memberikan solusi untuk mengatasi banjir ini.
“Jangan hanya karena banjir ini dibuat sebagai janji politik saja, tetapi tidak ada hasilnya sampai sekarang. Kami para warga mengeluhkan itu bertahun-tahun lamanya,” tutupnya.
Penulis: Dwi S
Editor: Nicha R