spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jalan Poros Melak Ilir Menuju Empaku Jebol  Akibat Abrasi

KUTAI BARAT – Jalan poros  yang menghubungkan  Kelurahan Melak Ilir dengan Kampung Empaku, Kecamatan Melak jebol akibat abrasi Sungai Mahakam.

Kepala Kampung Empaku Bernadus, menyebutkan,  jalan tersebut sudah mulai terkikis air Sungai Mahakam sejak 2 tahun lalu. Namun tidak ada perbaikan dari pemerintah hingga jebol pada  awal bulan Desember ini.

Akibatnya warga yang melintas dari Melak  menuju ke arah Empaku dan sekitarnya harus memutar ke daerah Empas dengan jarak puluhan kilo meter.

”Parahnya itu sudah 2 tahun, kita sudah membuat portal supaya kendaraan besar jangan lewat. Tapi dirusaki pengguna jalan akhirnya jebol tanggal 6 Desember lalu,” kata Bernadus kepada Media Kaltim, Jumat  (15/12/2023).

Saat ini pemerintah kampung sudah meminta bantuan perusahaan membuat jembatan darurat dari kayu agar bisa dilewati sepeda motor. Kemudian kontraktor jalan juga tengah membuat urukan tanah di sisi kanan untuk jalan baru. Hanya saja jalan tersebut belum selesai dikerjakan.

”Itu hanya jembatan darurat saja. Sementara untuk kendaraan roda empat mereka mutar lewat Kampung Empas dan Kampung Srimulyo dan  jaraknya cukup jauh istimasi waktu itu sekitar 3 jam,” ujar Petinggi Empaku Bernadus.

Terpisah, Ketua DPRD Kutai Barat  Ridwai  saat dikonfirmasi Media Kaltim melalui telpon selulernya  mengaku  menyesalkan lambatnya pekerjaan proyek tersebut. Sebab DPRD pernah meminta pemerintah menimbun dengan pasir di sisi sungai agar tidak longsor. Tetapi belum ada tindak lanjut sejak awal tahun ini.

Selain itu, kontraktor pelaksana proyek juga lambat mengeksekusi dan baru mulai dikerjakan setelah jalan semenisasi itu ambruk dalam air.

”Mungkin mereka menganggap tidak terlalu penting. Akhirnya dibiarkan. Padahal jalan ini sangat vital bagi masyarakat dari Melak ke Empaku, Muara Bunyut sampai Muara Beloan   Kecamatan Muara Pahu. Dulu kita pernah hearing dan rekomendasinya dibuat dulu timbunan pasir tapi mereka (pemerintah) lebih memilih buat jalan alternatif. Akhirnya sampai jebol begini,” kata Ridwai.

Pihaknya  mendorong pelaksana proyek agar segera menyelesaikan timbunan tanah di sisi kanan jalan supaya bisa dilewati kendaraan besar.

Ridwai  juga meminta pelaksana proyek untuk mempercepat penimbunan tanah di jalan alternatif agar bisa digunakan masyarakat. lantaran akses jalan itu cukup vital untuk warga setempat maupun mobilitas karyawan perusahaan

”Kita mendorong pekerja ini supaya mereka bekerja tidak mengenal waktu supaya pekerjaan ini cepat kelar. Tapi kita bersyukur dari pihak kontraktor sudah berjanji untuk menyelesaikan ini secepatnya,” ucap  Ridwai.

Pewarta : Ichal
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti