spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Nyoman Nuarta Umumkan Pemenang Sayembara, Beginilah Desain Istana Negara di PPU

JAKARTA – Pematung Indonesia Nyoman Nuarta menyatakan Desain Burung Garuda pada bangunan Istana Negara di Ibu Kota baru, Penajam Paser Utara (PPU) di Kalimantan Timur adalah karyanya. Desain itu klaimnya telah dipilih melalui sayembara Kementerian PUPR. Klaim tersebut ia sampaikan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @nyoman_nuarta.

Nyoman juga menyertakan video lanskap 3 dimensi kompleks istana negara yang ia rancang tersebut. Ia mengatakan saat ini desain tersebut tengah dalam proses perencana dalam satu bulan ke depan. “Terpilih desain istana negara, di IKN (Ibu Kota Negara) Kaltim, karya saya, melalui sayembara Kementerian PUPR,” tulisnya dalam unggahan tersebut seperti dikutip Kamis (1/4).

Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata membenarkan hal tersebut. Saat ini, kata dia, desain istana negara memasuki tahap gagasan awal sehingga prosesnya terus bergulir.

“Desain istana negara Ibu Kota Negara baru yang berbentuk GARUDA tersebut adalah rancangan biro arsitek Nuart yang dimiliki Nyoman Nuarta. Sepertinya desain tersebut merupakan gagasan awal yang dapat diperdalam dan didiskusikan bersama para ahli di bidang arsitektur dan perencana,” ungkap Rudy dalam keterangan resminya, dikutip CNNIndonesia.

Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memastikan pembangunan istana presiden di Ibu Kota Negara sesuai Master Plan IKN akan mulai dibangun tahun ini.

Dengan perhitungan cermat tentang sasaran program vaksinasi dan tercapainya herd immunity, Bappenas optimistis pembangunan tersebut bisa terlaksana dan akan rampung pada 2024.

“Kita optimistis, mudah-mudahan Istana Presiden bisa di-groundbreaking pada tahun ini. Tanggal 17 Agustus 2024 itu presiden bisa melaksanakan 17 Agustusan di Ibu Kota Negara baru,” ungkap Menteri Suharso dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI yang digelar di Gedung DPR RI dua pekan lalu.

SAYAP GARUDA 200 METER
Nyoman Nuarta mengatakan, sosok burung Garuda yang menjadi inti dari arsitektur Istana Negara akan mengikuti pola-pola sebagaimana telah ditetapkan oleh para founding fathers Indonesia. “Sayap Garuda akan membentang sejauh 200 meter dengan tinggi mencapai 76 meter,” ujar Nyoman Nuarta dalam rilisnya.

Selain itu, bulu-bulu pada masing-masing sayap Garuda akan berjumlah 17 helai, 8 helai pada bagian ekor, 19 helai pada pangkal ekor, serta 45 helai bulu pada bagian leher. Karena itu, Garuda pada Istana Negara akan mewujudkan tanggal 17-8-1945 atau hari dimana Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

“Angka 76 meter, tak lain sebagai pengingat bahwa ground breaking yang menandai dimulainya pembangunan Istana Negara dilakukan saat Indonesia menapaki usia 76 tahun,” ucap dia.

Dalam tubuh patung Garuda, nantinya presiden akan berkantor. Ditambah dengan unsur-unsur pendukung seperti sekretariat negara, sekretaris kabinet, dan kantor staf presiden. Jadi, wujud burung Garuda, tidak berhenti sebagai sosok patung yang besar, tetapi menjadi karya arsitektural yang memadukan seni dan struktur bangunan gedung.

Sementara itu, perwakilan NuArt Consultant Bandung, Joan Arcana mengatakan, pihaknya diberi waktu satu bulan untuk membentuk tim ahli dari berbagai bidang dan penyempurnaan desain.

FAKTA MENARIK NYOMAN NUARTA
Dilansir dari berbagai sumber, sejumlah fakta menarik terkait I Nyoman Nuarta.

  1. Menang lomba Patung Proklamator ketika mahasiswa

I Nyoman Nuarta memulai perjalanannya sebagai seorang seniman dengan menempuh jurusan seni lukis di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1972. Namun, setelah dua tahun, ia memilih untuk melanjutkan ke jurusan seni patung.

Pada tahun 1979, ketika masih menjadi mahasiswa, I Nyoman Nuarta berhasil memenangkan Lomba Patung Proklamator Republik Indonesia. Dari situlah popularitasnya mulai melesat.

  1. Ikut dalam Gerakan Seni Rupa Baru

Setelah terjadinya berbagai peristiwa gelap dalam dunia kesenian Tanah Air, termasuk peristiwa Desember Hitam, sejumlah seniman Indonesia memutuskan untuk mendirikan Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia. Gerakan ini bertujuan untuk memperluas eksperimen di dunia seni rupa dengan lebih bebas tanpa ikatan baku. I Nyoman Nuarta adalah salah satu pelopor dari gerakan yang muncul pada bulan Agustus 1975 tersebut.

  1. Dirikan taman patung seluas tiga hektar

Pria kelahiran Tabanan, Bali, ini juga telah mendirikan sebuah Taman Patung di Sarijadi, Bandung, dengan nama NuArt Sculpture Park. Di dalam areal seluas tiga hektar ini terdapat puluhan karyanya yang berbentuk patung dalam berbagai ukuran. Tak hanya itu, bangunan 4 lantai juga menghiasi salah satu sudut areal ini yang digunakan sebagai galeri hingga ruang pertemuan.

  1. Patung GWK hingga monumen raksasa Jalesveva Jayamahe

Hingga kini, pria berusia 69 tahun ini telah menghasilkan lebih dari 100 karya. Beberapa di antaranya yang paling terkenal adalah Monumen Garuda Wisnu Kencana.

Patung yang dijadikan sebagai salah satu lokasi wisata populer di Bali ini ditaksir menghabiskan biaya yang jumlahnya melebihi biaya pembangunan Patung Liberty di Amerika Serikat atau Menara Eiffel di Prancis. Sedangkan monumen raksasa Jalesveva Jayamahe adalah salah satu landmark Kota Surabaya yang telah berdiri sejak tahun 1993.

  1. Ikuti sayembara bangunan Istana Negara

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membenarkan bahwa sebuah konsep rancangan dari bangunan Istana Negara yang sedang viral di berbagai media sosial adalah karya dari I Nyoman Nuarta.

Dalam potret yang beredar, bangunan Istana Negara tersebut nantinya akan menyerupai seekor burung garuda yang sedang mengepakkan sayap. Bahkan, rancangan tersebut kabarnya adalah salah satu desain yang paling mendekati untuk dipilih.

Dalam sayembara rancangan bangunan Istana Negara tersebut, juga terdapat nama sejumlah seniman hingga arsitek lainnya mulai dari Yori Antar, Sibarani Sofian, hingga Gregorius Supie Yolodi. (red)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti