KUTAI BARAT – Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Kutai Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan Kutai Barat terus berupaya mewujudkan ketahanan pangan bagi masyarakat Kampung Intu Lingau Kecamatan Nyuatan.
Dalam kegiatan itu selain penanaman pohon juga dirangkai dengan acara Launching Kampung Pangan. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan peresmian infrastruktur semenisasi jalan Kampung, lumbung pangan dan rumah bibit, serta penyerahan bibit dan alat produksi pertanian, penyerahan mesin pasca panen dan gerakan pangan murah.
Nampak hadir Kapolres Kubar AKBP Heri Rusyaman, Sekda Kubar Ayonius, Direktur PDAM Untung Surapati dan seluruh kepala OPD di lingkungan Pemkab Kubar Peting Kampung Intu Lingau Abed Nego. Acara ini bertempat di halaman Balai Pertemuan Umum (BPU) Kampung Intu Lingau Kecamatan Nyuatan Lsekitar pukul 09.00 Wita, Minggu (10/12/23)
“Kita ingin menetapkan dimana potensi – potensi yang ada di Kutai Barat ini melalui pemetaan ini,maka Kampung Intu Lingau kita canangkan menjadi sentral Ketahanan pangan pertanian dan peternakan,” terang Bupati Kutai Barat FX Yapan.
Menurut Yapan, alasan Kampung Intu Lingau baru sekarang ini tetapkan sebagai sentral ketahanan pangan, karena akses jalanya saat itu masih tanah dan belum disemenisasi.
“Sekarang akses sudah baik dan sudah ada listriknya, kemudian nanti akan ada PDAM yang direncanakan tahun 2024 mendatang,” ujarnya.
“Semua sarana dan prasarana infrastruktur dan luas wilayah tanahnya juga menunjang dan kita lihat selama ini yang mengisi kebutuhan sayur sayuran dan lain-lainnya seperti di pasar Linggang Bigung, Barong Tongkok, Melak ini rata-rata dipasok dari Kampung Intu Lingau,” sambung Yapan.
Oleh sebab itu, kata Yapan, Pemkab Kubar memberikan bantuan berupa peralatan serta bibit kepada kelompok kelompok tani yang ada di Kampung Intu Lingau ini. Kemudian nanti pihaknya ingin melihat apakah mereka menyambut baik pada kesempatan ini atau tidak.
“Jika mereka menyambut baik maka akan banyak bantuan bantuan lain lagi yang akan masuk. Kita baru urus dulu penanamannya . Ketika nantinya sudah produksi, kita akan urus hilirnya (penjualanya), agar berkesinambungan jadi mereka tidak lagi mubasir hasil panennya,” tutur Yapan.
Lebih jauh Yapan menambahkan, saat kondisi jalan masih rusak, perjalanan dari Intu Lingau untuk menuju ke Kecamatan Linggang Bigung bisa memakan waktu antara 5-6 jam.
“Nah sekarang ini karena jalannya sudah semenisasi dan bagus, sekarang ini sudah bisa ditempuh dengan waktu 1 jam 15 menit,” tutupnya.
Pewarta : Ichal
Editor : Nicha R