SAMARINDA – Anggota Komisi II DPRD Kaltim Muhammad Adam Sinte, menyatakan bahwa Dinas Pariwisata Kaltim masih mendapat perhatian yang kurang jika dibandingkan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
Menurutnya, alokasi anggaran yang diberikan kepada Dinas Pariwisata sangat terbatas, dan hal ini berdampak pada penggarapan potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kalimantan Timur yang belum dimaksimalkan.
Padahal, menurutnya, Kaltim memiliki potensi pariwisata yang sangat kaya dan tidak kalah dengan daerah lain.
“Ketika kita bicara tentang pariwisata, saya khususnya menyatakan bahwa OPD Pariwisata masih menjadi ‘anak tiri’ di antara semua OPD yang ada di Pemprov,” ujar Adam Sinte.
“Iketika penyusunan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), terutama saat saya berada di Pansus RPJMD, anggaran untuk OPD Pariwisata sangat kecil. Saat kami bertanya tentang kontribusi seluruh OPD terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), ternyata hanya 1 persen. Padahal, PDRB Kalimantan Timur mencapai lebih dari Rp 600 triliun, dan alokasi anggarannya sangat kecil yang ditetapkan oleh TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah),” beber Adam.
Dia juga menyoroti fakta bahwa hampir semua kabupaten/kota di Kalimantan Timur mengalokasikan anggaran yang sangat minim untuk Dinas Pariwisata, sehingga pengelolaan pariwisata juga terbatas. Hal ini juga berdampak pada pendapatan daerah dari sektor pariwisata.
“Hampir 10 kabupaten/kota hanya mengalokasikan anggaran yang sangat kecil untuk Dinas Pariwisata. Hanya Dinas Pariwisata Samarinda yang memiliki anggaran yang cukup besar, dan Dinas Pariwisata Balikpapan juga cukup baik,” sebutnya.
“Namun, di daerah lain, alokasi anggaran untuk Dinas Pariwisata sangat terbatas. Oleh karena itu, ketika kita membicarakan pendapatan, kita tidak dapat menuntut terlalu banyak dari Dinas Pariwisata, baik di kabupaten/kota maupun di tingkat provinsi, karena ada banyak hal yang harus diperbaiki,” sambungnya. (adv/dprdkaltim)