SAMARINDA – Pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah sering disebut sebagai fenomena El Nino. Fenomena ini memberikan pengaruh yang cukup serius bagi Indonesia. Adanya anomali cuaca ini berdampak pada kondisi kekeringan, kekurangan air bersih, gagal panen, serta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia.
Mengantisipasi kondisi Karhutla tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Perkebunan Kaltim melakukan penguatan serta pembinaan kepada masyarakat terkait penanganan hutan dan lahan.
Seperti yang dikemukakan Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ahmad Muzakkir. Ia menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan upaya agar kegiatan produksi perkebunan masyarakat tetap optimal di tengah kondisi El Nino.
“Untuk menjaga lahan perkebunan, kita melakukan pembinaan pada Kelompok Tani Peduli Api (KTPA), yang bertujuan agar lahan-lahan perkebunan masyarakat tetap berproduksi dan tidak terjadi kebakaran saat menghadapi cuaca El Nino,” terang Muzakkir saat dihubungi, Kamis (7/12).
Lebih lanjut Ahmad Muzakkir menjelaskan pembinaan tersebut merupakan program yang dibentuk berdasarkan Inisiatif Model Kemitraan Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun (Iman Karlabun) di Kaltim.
“Program melalui Iman Karlabun ini memiliki konsep kolaborasi, trust, prototype, dan capacity. Sementara pelaksanaannya melibatkan pembentukan kelompok, pembinaan, pengadaan sarana prasarana, dan kemitraan,” jelasnya.
“Kelompok Tani yang dibina oleh Dinas Perkebunan Kaltim diberikan pengetahuan pencegahan kebakaran dan dilengkapi dengan sarana prasarana agar lahan perkebunan tetap terjaga dan tetap produktif untuk ekonomi pekebun kita juga aman,” urai Bang Zack, sapaan akrabnya.
Saat ditanya apakah ada lahan komoditas perkebunan Kaltim yang rentan menghadapi El Nino, Bang Zack merespons bahwa hingga saat ini belum ada data pekebun yang terdampak.
Meskipun begitu, pihaknya tetap mengantisipasi fenomena ini, “Tahun 2023 kita siapkan bantuan sarana prasarana (alat pemadam kebakaran untuk pekebun),” katanya.
Disebutkannya pula bahwa ada 25 KTPA yang telah menerima bantuan dari Dinas Perkebunan Kaltim, “Ada juga beberapa yang dibagikan oleh Bapak Gubernur periode lalu, yaitu Bapak Isran Noor.”
Tidak hanya itu, masing-masing KTPA juga menerima bantuan puluhan juta dari perusahaan. Hal ini tentu saja merupakan hasil keberhasilan dan upaya sungguh-sungguh pihak Dinas Perkebunan Kaltim dalam menjalin kerja sama dengan perusahaan.
“Kami telah menjalin mitra dengan perusahaan, bahkan beberapa perusahaan telah memberikan hadiah sekitar 50 juta kepada setiap KTPA sebagai dukungan pelaksanaan. Ini merupakan pencapaian yang membanggakan dalam kemitraan kami,” pungkasnya. (adv)