PPU – Ketua DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Syahrudin M Noor menilai sistem pendidikan di Benuo Taka mulai mengalami perkembangan baik. Yaitu dengan diterapkannya kurikulum merdeka yang lebih memberikan ruang kreatifitas bagi pelajar.
Dalam pandangannya, kurikulum baru ini bertujuan untuk menyederhanakan kurikulum sebelumnya. Yakni kurikulum 13 (K-13) yang terkesan rumit dan tidak bisa memenuhi capaian kompetensi peserta didik.
“Kita berharap supaya anak-anak ini multitalenta dan itulah yang harus kita dorong bahwa pelajar ini talentnya bernyanyi, musik, olahraga dan lainnya,” ungkapnya, Selasa (28/11/2023).
Syahrudin menyebutkan fokus dari kurikulum ini ialah melahirkan program Merdeka Belajar. Yang sebagian besar berpusat pada prakarya, dengan tujuan yang kurang jelas.
“Merdeka Belajar tidak hanya mengenai prakarya semata, tetapi lebih dari itu,: ucap Syahrudin.
Ia bahkan menganggap beberapa sekolah saat ini sangat cermat untuk mempertimbangkan penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Yaitu guna mendukung penerapan program dengan mengadakan pelatih olahraga seperti sepak bola, voli, karate, dan sebagainya
“Jadi kita tidak bisa membuat anak-anak ini merasa terpaksa untuk membuat prakarya saja. Jadi tidak bisa hanya itu, tapi bisa lebih berinovasi lagi” ungkapnya.
Syahrudin menekankan pentingnya memunculkan kreatifitas dan inovasi saat ini di PPU. Sejalan dengan pembangunan daerah dan bahwa IKN akan membawa perubahan signifikan bagi wilayah PPU, termasuk dalam hal pendidikan.
Lebih lanjut, dengan adanya konsep Merdeka Belajar, dapat menjadi landasan kuat bagi generasi mudaPPU untuk meraih kesuksesan. Baik dalam hal pendidikan formal maupun dalam mengembangkan potensi pribadi mereka.
“Merdeka belajar tujuannya itu sebenarnya, mengarahkan anak-anak didik supaya fokus ke talentanya masing-masing,” pungkasnya. (ADV/SBK)
