JAKARTA – PT PLN (Persero) berupaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) perusahaan di bidang transisi energi melalui kerja sama dengan universitas mancanegara tepatnya dari Australia dan Selandia Baru dalam program pengembangan kapasitas.
Lima nota kesepahaman (MoU) ditandatangani PLN dengan lima universitas asal Australia dan Selandia Baru yakni University of New South Wales (UNSW), University Of Melbourne, Monash University, Queensland University, dan University Of Auckland.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Rabu (15/11/2023) menjelaskan, kerja sama PLN dengan universitas mancanegara tersebut merupakan langkah percepatan peningkatan kompetensi pegawai dalam agenda transisi energi.
”Dengan kerja sama ini diharapkan kompetensi pegawai PLN mau pun IT PLN meningkat secara signifikan sebagai penggerak kesuksesan perusahaan dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia,” ujarnya.
Kerja sama itu, tambah Darmawan, juga dapat membuka akses kerja sama Institut Teknologi PLN (IT PLN) untuk bertransformasi menuju “The Best ASEAN Energy University”.
Direktur Legal dan Manajemen Human Capital Yusuf Didi Setiarto merinci pada 2023 PLN telah mengirimkan sebanyak 101 pegawai untuk menempuh pendidikan S2/S3 di Australia termasuk 4 pegawai di University Of Auckland yang spesifik mendalami keilmuan geothermal .
”Hal ini membuktikan bahwa PLN merupakan perusahaan yang sangat mengutamakan pengembangan human capital-nya sebagai penggerak kesuksesan perusahaan secara sustainable dan menuju Top 500 Global Company,” tutur Didi.
Selain menggandeng universitas, PLN juga berkolaborasi dengan Austrade (Australian Trade and Investment Commission), Pemerintah New South Wales (NSW), Kedutaan Besar Selandia Baru, dan New Zealand Trade and Enterprise (NZTE).
Hal tersebut dilakukan untuk mengakses industri-industri di bidang ketenagalistrikan dan energi baru dan terbarukan (EBT) di Australia dan Selandia Baru sebagai lokasi permagangan (internship) bagi pegawai PLN dalam meningkatkan kompetensi dan mendapatkan exposure pembelajaran di luar negeri.
”Dengan menggandeng lembaga-lembaga tersebut, kami berharap akses untuk internship bagi pegawai PLN di industri bidang ketenagalistrikan dan EBT di sana terbuka lebar. Sebab, PLN percaya program peningkatan kapasitas berkonsep seeing is believing dan langsung berinteraksi dengan industri terkemuka di luar Indonesia adalah guru terbaik bagi pembelajaran serta akan mudah diimplementasikan setelah kembali,” jelas Didi. (Rls/Adv)