spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Upayakan Imunisasi JE Masuk ke Kaltim

SAMARINDA – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Jaya Mualimin tengah mengupayakan pemberian imunisasi pencegahan penyakit Japanese Encephalitis (JE) dan juga segera memberikan vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah tersebut.

“Vaksin JE adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah radang otak pada anak yang disebabkan oleh virus JE,” ungkap Jaya, Senin (27/11/2023).

Lanjut Jaya, vaksin ini sudah dilaksanakan di Bali dan Kalimantan Barat sejak 2018 lalu, dan sudah masuk dalam imunisasi dasar lengkap yang harus diselesaikan pada masa balita.

Jaya menerangkan, penyakit Japanese Encephalitis, yaitu radang otak yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Culex. Penyakit tersebut bisa menimbulkan gejala ringan seperti demam, sakit kepala, dan mual, atau gejela berat seperti kaku leher, kejang, kelumpuhan, dan koma.

“Penyakit ini bisa dicegah dengan vaksin JE yang efektif dan aman,” ujarnya.

Diketahui, vaksin JE sudah digunakan di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia.

Menurutnya jika ada yang tinggal atau berpergian ke daerah yang berisiko tinggi terkena penyakit JE, sebaiknya mendapatkan vaksinasi JE terlebih dahulu. Vaksin ini biasa diberikan kepada orang yang hendak berpergian haji atau umrah.

BACA JUGA :  Persiapan IKN, Dinkes Kaltim Bakal Penuhi Kebutuhan SDM Rumah Sakit Sepaku

“Kita juga bisa menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu, obat nyamuk, atau pakaian yang menutupi kulit,” bebernya.

Dikemukakannya, vaksin JE belum masuk ke Kaltim karena masih menunggu persetujuan dari Kementerian Kesehatan.

“Yang baru masuk ke Kaltim baru vaksin Hepatitis. Kami berharap tidak ada kasus JE di sini, karena penyakit ini bisa berakibat fatal bagi anak-anak,” pungkas Jaya. (ADV/nta)

Pewarta : Ernita
Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img