spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ubah Sampah Jadi Berkah, Bank Sampah Al Hidayah Memakmurkan TPQ di Maluhu

TENGGARONG – Dengan menyeruput segelas kopi hitam pahit, Sugiarto mengawali harinya untuk bersiap dengan aktivitas sampingan rutinnya. Mengambil sampah di rumah-rumah warga yang berada di RT 4, Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong. Dengan pakaian lengkap yang biasa dipakainya, bersama beberapa orang anak muda. Mulai mengaitkan gerobak, di belakang sepeda motornya.

Ya, ini memang menjadi kegiatan rutinnya tiap sepekan sekali. Mengumpulkan sampah dari rumah warga. Entah itu sampah organik ataupun anorganik.

Sugiarto, diketahui sebagai pendiri sekaligus pengelola Bank Sampah Al Hidayah. Ia menceritakan apa yang mendasari dirinya getol membangun bank sampah yang dikelola di pojok bagian depan rumahnya itu.

Awalnya, dirinya resah melihat Tempat Pendidikan Quran (TPQ) yang tidak jauh dari rumah tempat tinggalnya. Lokasi yang menjadi tempat anak-anak mempelajari Alquran, namun tidak didukung dengan infrastruktur yang layak.

“Asal mulanya bukan untuk mengatasi masalah lingkungan, tapi kami berpikir masalah bagaimana mencarikan dana untuk pengembangan TPQ, maka kami bentuklah Bank Sampah Al Hidayah,” ujarnya berbincang santai di lokasi bank sampah.

Diakuinya, memang bank sampah yang didirikan pada Maret 2023 lalu ini, belum secara rutin memberikan hasil penjualan dari bank sampah untuk TPQ. Namun kini fasilitas di TPQ sedikit demi sedikit bertambah. Mulai dari meja untuk anak-anak mengaji, hingga lemari penyimpanan Alquran.

“Kita pengurus bank sampah dapat berkah dunia akhirat. Lingkungan bersih dan sambil beramal juga. Barangnya dijual jadi uang, ubah sampah jadi berkah dan bernilai ibadah,” lanjut pria yang juga ASN di Setkab Kukar ini.

Melihat kegiatan yang dilakukan mereka berharap mendapatkan berkah, ternyata juga berhasil mengantarkan RT 4 Kelurahan Maluhu menjadi juara kebersihan tingkat RT. Mengalahkan 23 RT lainnya di Kelurahan Maluhu. Bahkan terus berlanjut menjadi Juara 1 tingkat Kecamatan Tenggarong. Kini, RT 4 mewakili lomba di ajang  administrasi dan lingkungan RT tingkat kabupaten, dan sudah masuk dalam jajaran 3 besar. Menjadi pencapaian apik, bagi Bank Sampah yang menginjak usia 8 bulan ini.

“Tahun depan ke tingkat nasional, mewakili Kukar juga,” ungkap pria 44 tahun ini.

Dijelaskan bahwa ada dua jenis sampah yang memang terus diproduksi oleh RT 4 Kelurahan Maluhu. Yakni sampah anorganik dan organik. Untuk sampah anorganik, ia bersama pengurus Bank Sampah Al Hidayah lainnya mengumpulkan botol plastik bekas, plastik kaca, sisa-sisa besi tua. Sebagian ada yang diolah menjadi souvenir, sebagian lagi dijual ke pengepul.

Sebaliknya untuk sampah organik, ia pun lebih kepada mengolahnya menjadi pupuk secara mandiri oleh warga RT 4. Mengundang warga dan ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk melakukan pelatihan cara membuat pupuk organik. Hasilnya, pupuk organik yang dihasilkan dipergunakan untuk menyiram tanaman yang berada di pekarangan masing-masing warga.

Sugiarto pun bersyukur, gerakan peduli sampah yang dikerjakannya kini mulai disadari oleh warga RT 4 yang semakin rajin mengumpulkan sampah ke dalam karung yang sengaja dibagikan kepada masing-masing rumah, dan diambil sekali dalam sepekan. Bahkan tak sedikit warga yang meminta maaf karena tidak bisa mengumpulkan sampah dalam jumlah besar untuk diserahkan ke Bank Sampah Al Hidayah.

Kini buah manis pun mulai dirasakan oleh Bank Sampah Al Hidayah, dengan giatnya mereka mengatasi permasalahan sampah. Mereka pun ditunjuk sebagai bank sampah percontohan di Kukar. Tidak sedikit kelurahan lain di Kecamatan Tenggarong, mencuri-curi ilmu pengelolaan bank sampah dari mereka.

Tak hanya itu, mereka pun ditunjuk sebagai lokus penilaian Adipura, dengan segmen Bank Sampah dan lingkungan. Bahkan sudah dikunjungi oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kaltim untuk proses penilaiannya.

Sugiarto pun menegaskan, keberhasilan mereka memang sedikit banyak tak lepas dari peran Pemerintah Kelurahan Maluhu. Di mana terus memberikan dukungan kepada kegiatan yang dilakukan oleh Bank Sampah Al Hidayah.

“(Lurah) lebih sering terjun ke lapangan, beliau tidak jarak dengan warganya. Di sela-sela kesibukannya menyempatkan datangi warganya untuk memberikan dukungan dengan apa yang dilakukan Bank Sampah Al Hidayah,” kata Sugiarto.

Respon positif juga disampaikan oleh Supadi, Ketua RT 4 Kelurahan Maluhu. Karena sangat berdampak besar, terutama terkait kebersihan lingkungannya. Secara tidak langsung apa yang dilakukan oleh Bank Sampah Al Hidayah, membuat warga RT 4 Kelurahan Maluhu semakin sadar akan kebersihan dari tumpukan sampah.

“Kebersihan di RT 4 sudah berubah, tidak ada botol plastik di sudut-sudut jalan. Yang dulunya banyak berhamburan, sekarang bersih. Bahkan hasilnya pun untuk TPQ kami, membeli peralatan pengajian anak-anak,” ungkap Supadi.

Ia pun menyebut, tagline mengubah sampah menjadi berkah dan bernilai ibadah yang diusung oleh Bank Sampah Al Hidayah, bukanlah isapan jempol belaka. Seiring dengan meningkatnya fasilitas TPQ di RT 4 Kelurahan Maluhu, membuat anak-anak lebih nyaman untuk belajar. Anak-anak semakin semangat belajar, bahkan ada anak-anak diluar RT 4 Kelurahan Maluhu yang ikut mengaji di sana.

“Alhamdulillah sekarang sarana TPQ sudah lebih layak,” tutup Supadi.

Pengelolaan Bank Sampah Al Hidayah pun juga menuai apresiasi yang diberikan oleh Pemerintah Kelurahan Maluhu. Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, menyebut akan terus memberikan pendampingan kepada Bank Sampah Al Hidayah. Terlebih masuk dalam 3 besar pengelolaan bank sampah dan lingkungan tingkat kabupaten.

Ia pun memastikan Kelurahan Maluhu akan terus mendampingi dalam segi pemenuhan infrastrukturnya. Agar Bank Sampah Al Hidayah bisa terus berkembang, dan dirasakan manfaatnya. Baik di lingkup RT maupun yang lebih luas lagi. Bahkan kini akan membantu dalam hal permohonan bantuan penunjang tersebut. Di antaranya seperti pengadaan alat-alat mesin pencacah sampah, pelatihan dan pengelolaan bank sampah.

Diketahui, Kelurahan Maluhu memang terbilang sukses dalam hal penanganan sampah. Dibuktikan dengan adanya 3 unit bank sampah di wilayahnya. Yakni selain Bank Sampah Al Hidayah di RT 4, juga ada bank sampah di RT 3 dan RT 23. Sehingga menjadikan Kelurahan Maluhu, sebagai wakil Kukar dalam penilaian Piala Adipura sebagai lokus segmen Bank Sampah dan lingkungan.

“Alhamdulillah kita juga ditunjuk sebagai tuan rumah jadi percontohan bank sampah,” jelas Tri Joko.

Ia pun menyebut bahwa Kelurahan Maluhu ditunjuk untuk mewakili Kukar di tingkat nasional dalam Program Kampung Iklim (Proklim) garapan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang  mencakup aspek penanganan sampah, pengurangan emisi karbon dan hal terkait lainnya.

“Kalau di Kukar ada 12 desa dan kelurahan lainnya yang ditunjuk, yang memenangkan desa dan kelurahan ramah lingkungan,” ujar Tri Joko.

Seluruh stakeholder pun akan diajak berkolaborasi dalam Proklim ini. Mulai dari urusan ketahanan pangannya, urusan persampahan, peran aktif kelompok taninya, peran aktif pemuda di kelurahan dan desanya. Selain itu juga terkait pemanfaatan tenaga surya, pemanfaatan air hujan, memanfaatkan lokasi pekarangan rumah.

“Jadi betul seluruh lini dalam Proklim akan dinilai kementerian,” pungkasnya.

Penulis : Muhammad Rafi’i

16.4k Pengikut
Mengikuti