MALANG – Dalam rangka menyambut Ibu Kota Negara (IKN) di wayah Kalimantan Timur, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menjalin kerja sama dengan Universitas Negeri Malang (UM) untuk menggelar PPG bagi guru-guru yang berasal dari Kalimantan Timur (Kaltim).
Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd mengungkapkan bahwa untuk tahun 2023 ini, ada sebanyak 250 guru asal Kaltim yang mengikuti PPG di UM.
“Universitas Negeri Malang berdasarkan pemeringkatan itu tetap nomor 1 untuk subjek pendidikan yang paling baik di Indonesia. Sehingga OIKN mengajak UM bekerja sama dan meminta agar kami ikut mendampingi pengembangan pendidikan terutama pendampingan pendidikan PAUD hingga pendidikan tinggi,” terang Hariyono kepada Media Kaltim, Selasa (7/11/2023).
Hariyono menjelaskan, untuk pelatihan guru tersebut, OIKN memberikan kesempatan kepada 250 guru di Kaltim untuk mengikuti PPG di UM. Kemudian rencananya akan disusul dengan guru-guru baik di jenjang PAUD sampai Vokasi.
“Jumlah 250 guru itu ikut pelatihan itu di tahun 2023 ini. Kami berharap akan berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” ujar Hariyono.
Mengenai evaluasi, Hariyono mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum memiliki data mengingat PPG bagi guru-guru Kaltim ini baru dimulai tahun ini.
“Namun yang jelas minggu lalu kami juga diajak merancang bagaimana untuk pendidikan di wilayah IKN. Itu tidak semata-mata untuk saudara kita di IKN saja, tapi juga tahun-tahun ke depannya untuk guru yang dari luar IKN datang ke wilayah IKN,” tuturnya.
Mengenai kondisi di lapangan, Hariyono mengakui bahwa memang masih banyak anak didik maupun tenaga pendidik di wilayah IKN yang tingkat pendidikan dan keterampilannya masih rendah. Jika mereka tidak didampingi, maka akan menimbulkan ketidakadilan dan dikhawatirkan mereka akan mengalami proses marjinalisasi.
“Padahal kan kita inginkan Kaltim sebagai ibu kota negara tidak melakukan marjinalisasi terhadap masyarakat yang sudah lama tinggal di sana. Tetapi pada saat yang bersamaan juga banyak saudara-saudara kita terutama baik swasta maupun ASN akan pindah ke IKN tidak sendirian, tapi membawa keluarga. Kalau bawa anak, pastinya bingung mau sekolah di mana ? Karena belum semua fasilitas pendidikan di IKN itu yang memadai baik dadi segi kuantitas maupun kualitasnya,” jelasnya.
Oleh sebab itu, UM akan ikut berdampingan dan membantu OIKN untuk mengembangkan kualitas pendidikan di wilayah IKN.
Apakah nantinya juga akan membuka kelas jauh di IKN seperti perguruan tinggi yang sudah melakukan hal serupa sebelumnya?
“Saat ini sedang kita pikirkan dan pertimbangkan. Kalau semacam ini kan harus koordinasi dengan Majelis Wali Amanat (MWA). Mudah-mudahan kalau ada potensi dan bisa kembangkan di sana,” pungkasnya.
Diketahui, berdasarkan data yang dirilis Pemerintah Provinsi Kaltim saat ini ada sebanyak 1.235 guru di Kaltim yang secara bertahap akan menjalani Pendidikan Profesi Guru (PPG) Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM). Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memajukan sumber daya terkait kualitas guru.
Pewarta : Nicha Ratnasari