spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

32 Proyek Konstruksi IKN Gunakan Metode Rancang Bangun

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) mengungkapkan terdapat 32 paket pekerjaan pembangunan IKN Nusantara yang dibangun dengan metode rancang bangun atau design and build.

“Memang terdapat 32 paket pekerjaan konstruksi dengan metode design and build dari total 85 paket pekerjaan fisik di IKN,” ujar Ketua Bidang Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Trisasongko Widianto di Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Trisasongko Widianto mengatakan, total pekerjaan fisik di IKN sampai dengan saat ini sebanyak 85 paket.

Dari 85 paket ini, Kementerian PUPR membaginya menjadi dua gelombang (batch) yakni batch 1 dan batch 2. Batch 1 adalah kontrak-kontrak pekerjaan fisik yang penandatanganan kontraknya sebelum Maret 2023. Sedangkan batch 2 yakni paket-paket pekerjaan fisik yang berkontrak setelah Maret 2023.

“Kalau kita melihat batch 1 untuk pekerjaan konstruksi konvensional sebanyak 27 paket dan untuk pekerjaan konstruksi dengan metode design and build sebanyak 13 paket,” kata Trisasongko Widianto.

Kemudian untuk batch 2, lanjutnya, untuk pekerjaan konstruksi konvensional sebanyak 26 paket pekerjaan dan untuk pekerjaan konstruksi dengan metode design and build sebanyak 19 paket pekerjaan.

Proyek – proyek pembangunan IKN Nusantara yang menggunakan metode design and build, antara lain Istana Presiden dan Lapangan Upacara, Gedung Kantor Presiden, Gedung dan Kawasan Kementerian Koordinator 1, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, dan 3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN

Kemudian proyek pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) KIPP IKN, dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 300 liter/detik dan bangunan pendukung Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku.

Metode konsep rancang bangun atau design and build merupakan delivery system yang menggabungkan fase desain dan konstruksi ke dalam satu kontrak tunggal.

Metode ini muncul pada abad ke-20 sebagai respons terhadap kebutuhan untuk meningkatkan kolaborasi, efisiensi dan fleksibilitas dalam manajemen proyek konstruksi agar dapat menghemat waktu serta biaya, sekaligus juga mengurangi konflik antara tim desain dan konstruksi.

Inovasi dan pengendalian metode design and build tersebut bagi proyek pembangunan IKN dapat membantu sinkronisasi timeline paket-paket pekerjaan IKN.

Kemudian pengidentifikasian titik kritis pada paket-paket pekerjaan yang menggunakan metode design and build. (Ant/MK)

Pewarta : Suharsana Aji Sasra J C
Editor : Nusarina Yuliastuti

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti