SAMARINDA – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, berkolaborasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur mengadakan Mahakam Investment Forum (MIF) beberapa waktu lalu.
Gelaran tersebut dihadiri 100 peserta, yang merupakan investor dan buyer asing maupun domestik, perwakilan Kedutaan Besar Malaysia, perwakilan Kedutaan Besar Finlandia, perwakilan project owner, Kadin, pelaku UMKM ekspor, serta OPD terkait investasi di Kaltim.
Menurut Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono yang hadir dalam forum tersebut,
MIF menjadi ajang presentasi potensi dari 10 kabupaten dan kota di Kaltim.
“Keuntungan-keuntungannya apa saja. Misalnya daerah A punya ini, daerah B punya itu. Mereka (Pemprov Kaltim) juga mempresentasikannya bagus,” jelasnya.
Politisi Golkar ini pun optimistis akan ada banyak investor yang mau menanamkan modalnya di Kaltim. Musabab, menurutnya Bumi Etam memiliki potensi yang menjadi daya tarik di mata nasional dan dunia.
“Pemprov Kaltim sudah semaksimal mungkin untuk memaparkan dan mempromosikan potensi yang dimiliki Kaltim. Salah satu potensi yang ditawarkan adalah sektor pariwisata,” jelasnya.
Kendati demikian, Tio mengaku belum mengantongi data progres dari MIF, terkait investor yang tertarik menanamkan modalnya di Kaltim. Ia menyatakan harus memastikan melalui data yang dimiliki oleh Pemprov Kaltim.
Sebagai informasi, dari berbagai data yang diperoleh redaksi, iklim ekonomi di Kaltim menunjukkan pertumbuhan yang meningkat dari 5,04% pada triwulan I-2023 menjadi 5,17% pada triwulan II-2023 yang didukung tingginya konsumsi rumah tangga dan pemerintah dan meningkatnya investasi sejalan dengan momentum pembangunan IKN.
Selain itu, Provinsi Kalimantan Timur juga memiliki sumber daya alam yang melimpah, berupa batu bara, kelapa sawit, gas, dan hutan, yang merupakan produk dengan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara.
Adapun realisasi investasi sejak tahun 2018 hingga triwulan I 2023 di Kaltim untuk PMDN tercatat sebesar Rp155,79 triliun, sedangkan PMA tercatat US$4.114,26 milyar.(eky/adv/dprdkaltim)
Pewarta : Andi Desky
Editor : Nicha Ratnasari