spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kenali Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasi Anak Terlambat Bicara

BONTANG – Kemampuan bicara anak merupakan salah satu yang paling dinanti-nanti oleh setiap orang tua. Memasuki usia 2 tahun, kemampuan bicara anak sudah bisa dikatakan cukup lancar, meski yang diucapkan belum jelas dan beraturan.

Namun, jika anak kesulitan berbicara atau sama sekali tidak bisa mengucapkan kata apa pun pada usia 2-3 tahun, ini dapat menandakan keterlambatan bicara.

Dokter Spesialis Anak. Dr. Arlita Eka Putri Vivin Puspitasari, Sp.A, di RSUD Taman Husada Bontang menjelaskan ada banyak sekali penyebabnya anak terlambat bicara. Seperti ada gangguan pendengaran, sehingga anak belum bisa berbicara. Bahkan ada juga anak yang kurang stimulasi, yang tidak diajarkan untuk berbicara, maka si anak belum bisa bicara.

“Ada banyak sekali kendalanya jika anak terlambat buat bicara, seperti gangguan pendengaran, di lingkungannya kurang diajak komunikasi, dan bahkan si anak sering diberi gadget,” ucapnya, Selasa (24/10/2023) kemarin.

Pada usia 0-6 bulan, anak sudah dapat berbicara, dari kata yang belum ada maknanya atau belum jelas. Intinya mampu bersuara dan mengeluarkan bunyi seperti tertawa.

Pada usia 8-9 bulan, berubah menjadi Babbling. Dapat mengucapkan kata “Mama” atau “Papa” walaupun belum jelas. Jika anak belum bisa mengucapkan, itu bertanda anak sudah terlambat bicara.

Pada usia 16 bulan, minimal harus sudah bisa memanggil orang tuanya, seperti Mama, Ayah, atau Yah. Dan di usia 18 bulan, anak harus menambah kosa katanya, seperti “mamam” untuk makan, “duh” untuk sesuatu yang membuatnya sakit, bahkan “ndak” untuk tidak mau.

Bahkan, di usianya yang beranjak 2 tahun, anak sudah bisa merangkai dua kata menjadi satu kalimat seperti “mah mam”, artinya Mamah makan, atau “ndak mau” artinya tidak mau. Jadi anak umur berapa pun sudah ada target cara bicara.

Cara mengatasi keterlambatan bicara pada anak adalah, melakukan pemeriksaan dan mempertimbangkan kemungkinan penyebab anak jadi terlambat bicara. Mulai dari masalah pendengaran, hingga gangguan perkembangan.

“Jadi, bagi para orang tua jangan langsung mengambil hati, atau tersinggung dengan adanya teguran, atau jika ada orang yang menegur terkait anak, menilai jika anak kita terlambat bicara lebih baik didengarkan masukannya dan konsul ke ahlinya,” paparnya.

Nantinya, dokter mungkin akan menyarankan anak untuk menjalankan terapi sebagai cara mengatasi anak terlambat bicara. Peran orang tua sangat besar untuk bantu mengembangkan keterampilan bicara anak sejak usia sangat dini. Sebab, bertambahnya kosakata anak akan berbanding dengan jumlah kata yang anak dengar. (dwi/adv)

Penulis: Dwi S
Editor:   Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti