SAMARINDA– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) mengatakan angka kematian ibu dan anak menjadi perhatian pemerintah. Berdasarkan data per Oktober 2023, jumlah kematian ibu sebanyak 46 orang dan bayi 302 orang.
“Angka kematian ibu dan bayi di Kaltim masih tinggi, meski sudah ada upaya peningkatan pelayanan kesehatan,” jelas Kepala Dinkes Kaltim Dr Jaya Mualimin.
Jaya menambahkan sebaran kematian ibu di Kaltim tahun 2023 sampai bulan Oktober, terdiri dari Samarinda sebanyak 10 orang, Kutai Timur 8 orang, Kutai Kartanegara 7 orang, Paser sebanyak 5 orang, Berau 4 orang, Kutai Barat 4 orang, Penajam 4 orang, dan Balikpapan 4 orang.
Diketahui, dugaan kematian ibu dikarenakan beberapa faktor, antara lain pendarahan 9,2 persen, eklamsia 10,2 persen, infeksi 3,7 persen, jantung 2,4 persen, gangguan darah 2,4 persen, tuberkulosis 1,2 persen, gangguan metabolisme 2,4 persen, serta ada beberapa belum diketahui penyebabnya.
Sedangkan untuk kematian bayi di Kaltim total sebanyak 302 orang, terdiri dari Samarinda 68 bayi, Kutai Kartanegara 67 bayi, Balikpapan 56 bayi, Kutai Timur 42 bayi, Berau 34 bayi, Bontang 23 bayi, Paser 19 bayi, Kutai Barat 15 bayi, PPU 7 bayi, dan Mahakam Ulu 3 bayi. (ADV/nta)
Pewarta : Ernita
Editor : Nicha Ratnasari