spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pencegahan Stunting Harus Dimulai sejak Dini



SAMARINDA
– Analis Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) Uzah Maria Ulfah menuturkan pencegahan terhadap stunting atau gagal tumbuh dilakukan sejak calon ibu masih pada fase pra nikah dan masa remaja.

“Stunting adalah kondisi ketika tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya akibat dari kurangnya gizi dalam jangka panjang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil atau pada masa pertumbuhan anak,” jelas Uzah.

Uzah juga mengatakan, Dinas Kesehatan telah menyediakan tablet penambah darah sebagai pencegahan anemia dan stunting yang didistribusikan ke Puskesmas dan sekolah melalui unit kesehatan sekolah (UKS). Untuk tablet penambah darah diberikan secara gratis.

Ia mengemukakan pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin di posyandu atau Puskesmas guna mendeteksi dini kondisi ibu dan janin.

“Di Puskesmas ada USG untuk mengecek kondisi janin, apakah ada masalah atau tidak. Ada juga alat antropometri untuk mengukur tinggi dan berat badan ibu secara digital,” ujarnya.

Lebih lanjut, edukasi dari orang tua kepada anak sejak dini harus dibiasakan makan yang sehat. Orang tua harus memberikan contoh dan mengawasi asupan nutrisi anak. “Jangan biarkan anak terpapar asap rokok atau makan bersama keluarga yang merokok,” imbuhnya.

Terlepas itu, stunting adalah masalah yang melibatkan banyak sektor, tidak hanya kesehatan, tetapi juga pendidikan, sosial, ekonomi, dan lingkungan.

“Semua pihak harus bersama-sama mencegah dan menangani stunting. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas,” pungkasnya.  (adv)

Pewarta : Ernita
Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti