BONTANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Kota Bontang memiliki poli konservasi gigi yang telah beroperasi sejak tahun 2022. Konservasi gigi ini bertujuan untuk melakukan perawatan saluran akar gigi dan penambalan gigi dengan sinar (restorasi komposit).
Dokter gigi spesialis konservasi gigi, drg. Safitri Kusuma Dewi, Sp.KG, menjelaskan mengenai poli klinik konservasi gigi ini, yang mencakup perawatan gigi umum serta kemampuan untuk melakukan perawatan saluran akar gigi (saraf pada gigi) dan perawatan estetika gigi.
Selain itu, drg. Safitri menyatakan bahwa fokus utamanya adalah mempertahankan gigi pasien dan menghindari pencabutan gigi, sehingga gigi pasien dapat dipulihkan.
“Konservasi gigi adalah spesialisasi yang lebih menekankan pada pemeliharaan gigi sebisa mungkin dan estetika gigi,” kata drg. Safitri Kusuma Dewi, Sp.KG, saat diwawancarai oleh Mediakaltim.com.
Ia menambahkan bahwa pelayanan konservasi gigi telah tersedia sejak Oktober 2022. Setiap harinya, drg. Safitri mampu menerima hingga 12 pasien gigi. Ia sendiri telah menyelesaikan studi konservasi gigi sejak Juli 2022.
“Kami telah hadir sejak tahun 2022. Kami dapat melayani hingga 12 pasien gigi setiap hari kerja,” tambahnya.
Terkait proses pelayanannya, Ia menjelaskan bahwa pelayanan mengikuti jadwal yang telah ditentukan, dengan melakukan observasi pada pasien gigi dan menjadwalkan kontrol pasien.
“Pasien yang baru datang akan menjalani pemeriksaan awal, radiologi, dan konsultasi. Kemudian mereka akan dijadwalkan untuk kontrol pada tanggal yang telah ditentukan. Biasanya, pasien diminta untuk kontrol setiap seminggu sekali sesuai jadwal,” jelasnya.
Safitri mengungkapkan bahwa keunggulan dari layanan konservasi gigi RSUD Taman Husada Kota Bontang adalah saat ini layanan ini telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan terintegrasi dengan layanan kesehatan lainnya.
“Keunggulan layanan konservasi gigi di RSUD adalah adanya dukungan dari BPJS Kesehatan dan integrasi dengan layanan kesehatan lainnya, seperti bedah mulut atau perawatan gigi anak-anak. Kendala yang masih dihadapi saat ini adalah jumlah tenaga ahli konservasi gigi yang masih terbatas,” ungkapnya.
Ia berharap bahwa kedepannya RSUD dan Pemerintah Kota Bontang dapat memberikan lebih banyak fasilitas konservasi gigi agar cakupan layanan yang disediakan dapat diperluas. “Kami berharap bahwa RSUD dan Pemerintah Kota Bontang dapat menyediakan lebih banyak fasilitas konservasi gigi ke depannya,” ujarnya. (Adv/Yah)
Pewarta: Yahya Yabo
Editor: Nicha Ratnasari