YOGYAKARTA – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kaltim menyelenggarakan kegiatan Benchmarking ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bagi Peserta Pelatihan Dasar Manajemen Bencana tahun 2023 Provinsi Kaltim. Kegiatan ini berlangsung, Selasa (17/10/2023) di Yogyakarta.
Hadir dalam kegiatan Benchmarking tersebut Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DIY, Drs. Noviar Rahmad, M.Si, Sekretaris BPBD Provinsi DIY, Marlina Handayani, S.Pd, MM, Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Provinsi DIY, Lilik Andi Ariyanto, S.IP, MM, serta jajaran BPBD Provinsi DIY, pejabat administrator, widyaiswara BPSDM Kaltim, dan analis Bangkom BPSDM Provinsi Kaltim, panitia penyelenggara dari Bidang PKT BPSDM Kaltim, serta peserta.
“Peserta Pelatihan Dasar Manajemen Bencana yang berbahagia, Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan YME, karena atas limpahan rahmat-Nya, sehingga kita dapat hadir di tempat ini dalam rangka Benchmarking Peserta Pelatihan Dasar Manajemen Bencana di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim Tahun 2023,” ujar Kepala BPSDM Kaltim Dra. Nina Dewi, MAP saat memberikan sambutan pembukaan Benchmarking.
Nina Dewi menjelaskan bahwa kegiatan benchmarking ini merupakan rangkaian pelaksanaan kegiatan Pelatihan Dasar Manajemen Bencana yang telah dilaksanakan oleh BPSDM Provinsi Kalimantan Timur pada tanggal 09 sampai dengan 12 Oktober 2023 lalu.
“Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk belajar dari pengalaman BPBD Provinsi DIY mengenai proses dan sistem manajemen operasional pada penanggulangan bencana,” katanya.
Dalam kegiatan benchmarking ini, peserta akan melihat praktik terbaik yang telah diterapkan BPBD DIY. Peserta akan mendiskusikan strategi penanggulangan bencana yang telah teruji, teknologi yang digunakan dalam pemantauan dan peringatan dini, serta cara terbaik untuk melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana.
“Saya yakin, hasil dari kegiatan benchmarking ini akan menjadi landasan yang kuat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respon cepat kita dalam menghadapi bencana di masa depan,” pungkasnya.
Nina Dewi berharap semua peserta yang telah hadir dan berkontribusi dalam acara ini dapat mengikuti sesi benchmarking ini dengan semangat dan keterbukaan untuk belajar satu sama lain.
“Selamat mengikuti acara ini, dan mari kita berkolaborasi untuk mewujudkan Masyarakat Tangguh Bencana karena Bencana adalah Urusan Kita Bersama,” tutupnya.
Diketahui, Benchmarking adalah praktik membandingkan ukuran kinerja utama, tren, dan proses manajemen dengan organisasi sejenis. Ini adalah alat yang sangat berharga untuk mengukur keberhasilan kinerja suatu Organisasi dan area potensial untuk perbaikan.
Kegiatan dalam Benchmarking adalah membandingkan suatu kegiatan antar organisasi yang telah dicapai untuk meraih formula yang baru dan pas bagi peserta Benchmarking untuk dipraktikan di daerahnya. (Han/ADV/BPSDM)
Pewarta: Hanafi
Editor: Agus Susanto