KUTAI BARAT – Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, direncanakan tiba di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), pada 3 November 2023, untuk menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 “Dahau” Kutai Barat.
Hal ini diungkapkan Bupati Kutai Barat, FX Yapan, melalui surat edaran hasil rapat panitia Dahau Sendawar yang digelar pada Jumat (13/10) lalu.
Dalam surat edaran tersebut, disampaikan bahwa akan ada pengarahan masa untuk menyambut kedatangan Presiden di Alun-Alun Itho pada tanggal 3 November, dengan kegiatan yang dijadwalkan dimulai pukul 08.00 Waktu Indonesia Tengah, dan diharapkan akan dihadiri oleh sebanyak 25.000 orang.
“Seluruh Paguyuban/Organisasi Masyarakat, Perbankan, Perusahaan, LSM, Himpunan Organisasi Keagamaan di lingkungan Kabupaten Kutai Barat diharapkan dapat ikut serta dan bersiap dalam kegiatan penyambutan kedatangan Presiden Republik Indonesia,” begitu bunyi surat edaran tersebut yang disampaikan melalui koordinator seksi pengerahan massa.
Tak hanya itu, para camat di 16 kecamatan yang ada di Kutai Barat juga diminta menjadi koordinator lapangan dalam mengkoordinir dan memobilisasi massa yang ada di tiap kecamatan.
Sementara itu, kepala Kampung/Desa di 190 kampung di seluruh Kutai Barat diminta menyiapkan massa minimal 40 orang tiap kampung, kecuali untuk kampung dan kelurahan yang berdekatan dengan pusat Pemerintahan Kabupaten Kutai Barat.
Di kecamatan Barong Tongkok, Kecamatan Melak, Kecamatan Sekolaq Darat, dan Kecamatan Linggang Bigung, massa minimal yang diharapkan adalah 75 orang. Diharapkan pihak yang bertanggung jawab dapat berkoordinasi dengan Camat untuk proses mobilisasi massa.
Koordinator pengerahan massa kabupaten juga melarang semua peserta membawa senjata tajam, senjata api, atau bahan lain yang dapat membahayakan pihak lain.
Dalam hal terjadi perubahan jadwal kedatangan Presiden Republik Indonesia (RI), akan diberikan informasi tambahan kepada seluruh pihak yang terkait.
Selain pengarahan massa untuk menyambut Presiden, panitia Dahau juga berencana memecahkan rekor MURI dengan acara “Mawig Gawangk,” yaitu upaya mengumpulkan orang yang menggunakan tas tradisional Dayak terbanyak pada tanggal 5 November 2023 mendatang.
Kedatangan Presiden Jokowi di Kutai Barat juga akan disambut dengan tarian kolosal yang akan dibawakan oleh 750 pelajar tingkat SMA/SMK di Kutai Barat. Dalam tarian kolosal ini, akan ditampilkan enam jenis etnis budaya yang ada di Kutai Barat.
Para penari kolosal sedang mempersiapkan diri dengan baik untuk memberikan penampilan terbaik saat menyambut kedatangan Presiden.
Hertalina, selaku koreografer tari kolosal pada HUT Kutai Barat tahun ini, mengungkapkan bahwa ada penambahan unsur etnis dalam tarian, termasuk etnis Jawa, Batak, Toraja, dan Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk melengkapi enam etnis yang sudah ada di Kutai Barat.
“Kami memiliki dua agenda, pertama adalah menyambut Bapak Presiden RI H. Joko Widodo, dan yang kedua adalah pertunjukan tari kolosal pada tanggal 5 November nanti,” ungkapnya.
Persiapan untuk tarian kolosal ini melibatkan 21 pelatih terbaik di Kutai Barat yang melatih 700 penari, terdiri dari 6 pelatih dan 15 asisten pelatih.
Hertalina berharap bahwa melalui momentum ini, pelajar di Kutai Barat dapat terus melestarikan budaya dan seni yang ada di Kabupaten Kutai Barat.
Penulis: Ichal
Redaktur: Agus Susanto