Catatan Rizal Effendi
KETIKA melantik Penjabat (Pj) gubernur Kaltim pada hari Senin (2/10) lalu, Mendagri Tito Karnavian memberi pesan khusus kepada Dr Akmal Malik, M.Si. Pesan khususnya adalah Akmal diminta berkolaborasi dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN). Soalnya lokasi IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) itu berada di wilayah Kaltim.
Berkolaborasi tentu banyak maknanya. Secara sederhana diartikan sebagai bentuk kerja sama dengan nilai-nilai yang mendasari seperti punya tujuan yang sama, kesamaan persepsi, kemauan untuk berproses dan saling memberikan manfaat.
Selama ini kolaborasi OIKN dengan Pemprov Kaltim dan berbagai lembaga di daerah berjalan lancar. Tinggal kadarnya yang perlu ditingkatkan. Tidak ada orang Kaltim menolak IKN. Tapi orang Kaltim juga tidak mau terpinggirkan. Di mana-mana selalu didengungkan semangat: “Jangan sampai menjadi penonton di tanah IKN.”
Gubernur Kaltim masa bakti 2018-2023 Dr Isran Noor banyak berperan dalam proses penunjukan Kaltim sebagai lokasi IKN. Boleh dibilang Isran “pahlawannya.” Berhasil meyakinkan Presiden Jokowi, padahal awalnya Kalteng yang diunggulkan. Bahkan Isran berani pasang badan bagi mereka yang tidak setuju IKN. “Mereka yang tidak setuju IKN umurnya pendek,” begitu pernah dilontarkannya walaupun setengah bercanda.
Tanpa ragu-ragu Isran menyerahkan wilayah PPU dan Kukar seluas 256 ribu hektare untuk kepentingan IKN. Wilayah itu bukan kawasan hutan primer, tapi sebagian besar hutan tanaman industri (HTI), yang dikerjakan oleh PT ITCI Hutani Manunggal (IHM) milik konglomerat Sukanto Tanoto. Makanya di sana tumbuh ribuan pohon eucalyptus yang masih dipanen sampai saat ini. Lalu dikirim sebagai bahan baku pabrik kertasnya di PT Riau Andalan Pulp & Paper di Pelawan Riau.
Isran juga berani melontarkan gagasannya tentang pembiayaan IKN yang memerlukan dana sekitar Rp 500 triliun. “Itu tak perlu investasi asing. Kecil itu! Cukup kembalikan dari hasil pendapatan batu bara dan sawit, cukup itu,” katanya lantang.
Si Raja Naga ini, satu-satunya gubernur yang pernah diajak Jokowi bermalam di lokasi IKN. Dia berkali-kali menemani Presiden meninjau perkembangan kemajuan pembangunan IKN. Termasuk pada kunjungan kerja pada 21-23 September, di mana Jokowi bermalam lagi di Sepaku.
Isran juga rajin ke kampus-kampus memberikan penjelasan dan pemahaman kepada dosen dan mahasiswa tentang pentingnya IKN. Itu memang sejalan dengan instruksi Jokowi. Isran di antaranya pernah ke Kampus UGM Yogyakarta, Unhas Makassar, UI Jakarta dan beberapa perguruan tinggi lain. “IKN bukan untuk kepentingan Kaltim, tapi untuk bangsa dan pemerataan pembangunan agar tidak terkesan Jawa-sentris lagi, tapi Indonesia-sentris,” tandasnya.
Rektor Unmul mulai Prof Masjaya sampai ke Prof Abdunnur dan Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) Dr Isradi Zainal sangat gigih memberikan dukungan dan pemikiran kepada IKN. Mereka sudah menandatangani program kerjasama. Banyak pihak berharap program forest city di IKN diserahkan kepada para ahli kehutanan dari Fakultas Kehutanan Unmul.
Kaltim perlu membentuk wadah atau forum yang menginventarisir, memotivasi dan membekali anak-anak Kaltim yang mau bersaing di IKN. Ada yang mengusulkan namanya Badan Penyiapan dan Peningkatan SDM Kaltim. Semi-pemerintah. Di situ terlibat orang Pemprov, akademisi dan berbagai wakil lembaga. Beri dana yang cukup. Biar fokus mengurusi mati-matian peningkatan kualitas SDM Kaltim.
Berikan beasiswa khusus untuk mereka yang masih sekolah atau kuliah dengan kualifikasi siap berkarya di IKN. Buka pelatihan gratis sebanyak mungkin melalui BLK atau lembaga pelatihan swasta yang dibayari Pemprov, agar orang Kaltim yang mau bekerja di berbagai pekerjaan IKN terutama di lapangan konstruksi memiliki sertifikasi yang menjadi persyaratan.
Dorong anak-anak Kaltim menyusul Alphero Tanlianto. Siswa lulusan SMAN 10 Samarinda ini, sekarang kuliah di jurusan Teknik Sipil (Civil Engineering) Nanyang Technological University (NTU) di Singapura. Dia sempat viral karena diperebutkan oleh 8 universitas terkenal di dunia. Setelah lulus, Alphero ingin segera terlibat dalam pembangunan infrastruktur di IKN.
Maunya kita Institut Teknologi Kalimantan (ITK) di Km 15 Balikpapan dimasukkan dalam proyek strategis nasional. Biar dilakukan percepatan pembangunan infrastruktur, penambahan pengadaan lahannya serta penambahan dan peningkatan kualitas dosennya. ITK diharapkan sejajar dengan ITB dan ITS, sehingga lulusannya bisa masuk ke pasar kerja IKN dengan daya saing yang tinggi.
Dalam UU No 3 Tahun 2022 tentang IKN ada jatah dua kursi deputi OIKN dari orang Kaltim. Sekarang ini diisi oleh Drs Alimuddin, M.Si, mantan kepala Disdikpora PPU yang menjadi deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat serta Dr Myrna Asnawati Safitri, du7eputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (SDA).
Banyak pihak menilai dua orang itu tidak cukup. Karena jabatan lainnya setingkat direktur dan jenjang ke bawahnya hampir tidak ada orang daerah. Karena itu perlu diperjuangkan. Masa melulu diisi orang luar? Sangat tidak elok dan tidak nyaman didengar.
Saat ini OIKN membuka seleksi PPPK dalam rekrutmen CASN 2023. Formasi tersedia sebanyak 355 orang. Seyogianya ada jatah 20 persen untuk orang Kaltim. Walau penerimaannya tetap dengan cara seleksi.
UU IKN sudah selesai direvisi Komisi II DPR RI, Selasa (3/10) kemarin . Hanya PKS yang menolak dibawa ke Rapat Paripurna untuk disahkan menjadi UU. Belum tahu bagaimana bunyi revisinya. Mudah-mudahan Kaltim i8banyak mendapat kontribusi dalam UU IKN hasil revisi. Takutnya tak banyak menampung aspirasi daerah.
Majelis Rakyat Kaltim Berdaulat (MRKB) yang digawangi beberapa tokoh Kaltim di antaranya Mohammad Djailani, Zulkifli Syahab, dan Dr Aji Sofyan Efendi paling gigih memberi masukan soal IKN. Terutama soal model pemerintahan di IKN, yang seharusnya merujuk pada UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Mereka juga mengusulkan agar dana pembangunan IKN 100 persen dari APBN. Otoritas pengelolaan aset dan SDA agar dikembalikan menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kaltim, PPU, dan Kutai Kartanegara (Kukar).
Saat ini Pemkab PPU juga mengusulkan agar semua PNS di Kecamatan Sepaku yang jumlahnya 3.000 orang termasuk tenaga PPPK dan honorer diambil alih oleh OIKN. Tapi menyangkut aset dan tanah milik PPU senilai Rp 613 miliar perlu mendapatkan kompensasi. Karena kabupaten ini kehilangan sebagian sumber PAD-nya.
Bendungan Sepaku yang memproduksi 2.500 liter air bersih per detik sudah rampung. Presiden Jokowi sudah melakukan inpounding atau pengisian airnya. Selain untuk keperluan IKN, sesuai janjinya 500 liter per detik diberikan kepada Balikpapan. Ini harus segera ditindaklanjuti terutama bagaimana pola pengirimannya. Karena sekarang ini Balikpapan kekurangan bahan baku air sekitar seribu liter per detik. Apalagi sekarang musim kemarau. Air di rumah saya juga lagi ngadat.
Akmal perlu mengundang bupati dan wali kota se-Kaltim agar daerah penyangga IKN seperti Balikpapan, PPU, Paser, Samarinda, dan Kukar mendapat porsi dan perhatian yang maksimal dalam pembangunan IKN. Jangan sampai IKN-nya hebat, tapi daerah penyangga terpinggirkan.
Selama ini keterlibatan daerah penyangga terasa kurang. Sepengetahuan saya, bupati dan wali kota se-Kaltim belum pernah diajak ke IKN untuk mendapatkan penjelasan detail dan bisa menyaksikan langsung progres IKN. Malah ada yang bilang, bupati dan wali kota se-Kaltim kalah kelas dengan sejumlah artis, pesohor dan penggiat seni di antaranya Cak Lontong, Chef Arnold, rapper Saykoji dan penyanyi dangdut Wika Salim, yang diundang secara khusus oleh Presiden Jokowi ke IKN. Mereka juga dijamu makan nasi goreng dan buah durian.
Kesimpulannya keterlibatan orang daerah masih harus ditingkatkan. Juga banyak pelaku usaha di daerah mulai kontraktor sampai pengusaha catering tak dapat tempat yang layak. Ada yang bilang gigit jari. Meski tidak besar, persoalan pertanahan juga harus mendapat perhatian.
Di tangan Akmal, yang juga “orang Pusat” kesempatan Kaltim memanfaatkan berkah IKN bisa lebih maksimal lagi. Kita yakin Akmal dengan pengalaman dan kapasitasnya bisa berbuat banyak. “Kita doakan Pak Akmal lewat IKN banyak memberi amal untuk kita,” kata seorang warga.
Akmal sendiri sepertinya sudah memahami bahwa IKN momentum baik untuk Bangsa Indonesia termasuk Kaltim. “Mari kita menjadi bagian dari sejarah yang besar ini,” katanya mengajak warga Kaltim.
Dalam pelaksanaan APBD Kaltim tahun anggaran 2023, Akmal tinggal menuntaskan dan memonitor kegiatan yang sudah berjalan dan akan berakhir Desember nanti. Demikian juga dengan APBD 2024 sudah diputuskan Gubernur Isran dan DPRD sebesar Rp 20,67 triliun pada 25 September lalu. Akmal tinggal melaksanakan. Tapi dia masih terlibat dalam penyusunan dan pembahasan APBD Perubahan 2024.
Masa tugas Akmal setahun memang tidak mungkin mewujudkan semua harapan orang Kaltim termasuk urusan IKN. Tapi karena itu sudah menjadi pesan khusus Mendagri (bisa jadi juga Presiden), maka kita tunggu “aksi heroik” Akmal, yang punya pengalaman dan kapasitas menyelaraskan kepentingan daerah dan pusat. Kita optimistis putra berdarah Padang atau Minang ini mampu berbuat hebat.
Orang Padang terkenal dengan keuletan dan kemampuan berjualan nasi padang. Itu penting bisa menjadi modal untuk menjual Kaltim tidak saja berkaitan dengan SDA-nya, tapi juga bergeser ke sektor industri dan kepariwisataan.
BERLANGSUNG MERIAH
Sementara itu acara serah terima jabatan dan pisah sambut Isran Noor dan Hadi Mulyadi bersama Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik di Plenary Hall Sempaja Samarinda, Rabu (4/10) pagi tadi berlangsung dalam suasana penuh kekhususan.
Isran menyebut plenary hall itu gedung semangka. Karena bentuknya yang bulat dan warnanya yang hijau. “Ini karya Bapak Gubernur Awang Faroek, saya hanya penggantinya saja. Beri tepuk tangan untuk beliau,” katanya sambil menunjuk tempat duduk Pak Awang, yang berada di atas kursi roda.
Akmal dan istrinya, Ibu dr Yulia Zubir, M.Epid mendapat sambutan hangat dari Isran, Hadi dan semua yang hadir. “Saya nyebut Pak Akmal gubernur bukan Pj Gubernur, karena kewenangannya sama,” kata Isran.
Pengurus dan anggota Tim Penggerak PKK Kaltim juga menyambut secara khusus Ibu dr Yulia yang sudah dilantik Ketua TP PKK Pusat sebagai ketua TPP PKK Kaltim. Karena Ibu Norbaiti Isran Noor meninggal dunia, dalam beberapa bulan ini tugas Ketua TPP PKK Kaltim dijalankan oleh Ibu Hj Erni Makmur, wakilnya.
Dokter Yulia selain menjadi Ketua TP PKK, juga sekaligus menyandang beberapa jabatan lain di antaranya ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Karena Pj Gubernur tidak didampingi wakil, maka dia perlu merapatkan barisan dengan OPD terkait mengenai penanganan masalah stunting. Pada Pemda yang kepala daerahnya definitif, ketua Penanganan Stunting dipercayakan kepada wakil kepala daerah.
Di sela-sela sambutannya penuh canda dan plesetan, Isran mengakui masih ada program yang belum tuntas dia lakukan bersama Hadi. Di antaranya soal pengentasan kemiskinan, meski angka di Kaltim masih di bawah nasional. Dia juga mempertegas pembelaannya kepada tenaga PPPK dan honor untuk tidak dihapuskan.
Para pegawai PPPK sempat tertawa karena diplesetkan Isran menjadi “Pegawai Pertolongan Pertama Kecelakaan.” Padahal yang benar adalah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. “Kan kecelakaan juga kalau sampai diberhentikan,” jelasnya.
Sayang Isran tidak sempat mendengarkan paduan suara pejabat Pemprov Kaltim yang dipimpin Sekdaprov Sri Wahyuni karena keburu harus berangkat ke Jakarta. Salah satu lagu yang mereka nyanyikan adalah hits Koes Plus, “Andai Kau Datang Kembali.” Lagu itu seolah mengisyaratkan agar Isran dan Hadi duet kembali di Pilgub 2024. Ada juga penampilan penyanyi Tata Janeeta.
Isran akan berangkat ke London untuk meneruskan perjuangannya dalam bisnis karbon. “Doakan saya,” katanya bergegas. “I love you all,” katanya sambil melambai kepada semua undangan.
Akmal mengaku bersyukur bisa bertugas di Kaltim. “Karena saya bisa banyak belajar dengan aktor-aktor daerah terbaik seperti Pak Isran dan Hadi,” katanya.
Mengutip angka-angka keberhasilan pembangunan Kaltim yang dipaparkan Isran, Akmal mengungkapkan bahwa daerah ini menjadi salah satu daerah terbaik di Indonesia. Dia juga mengungkapkan berita terbaru yang bisa menjadi berkah Kaltim di masa depan. Yaitu penemuan cadangan gas terbaru di wilayah kerja North Ganal Kaltim oleh perusahaan minyak Eni, yang bisa dikategorikan sebagai salah satu dari 3 besar temuan eksplorasi dunia di tahun 2023.
Dalam bagian lain, Akmal meminta dukungan semua elemen masyarakat di Kaltim agar dia dan istrinya bisa menjalankan tugasnya dengan lancar. Dia juga minta diterima dengan baik sebagai warga baru Benua Etam. “Izinkan saya bertugas dan mengabdi di daerah ini,” katanya bijak.
Orang Minang tentu pandai bergaul. Seperti kata peribahasa lama mereka: “Di mana bumi dipijak, di sinan langik dijunjuang.” Orang Minang juga pandai menjaga kebersamaan. “Duduk sehamparan, makan saedangan.” Pasti hasilnya Lamak Bana. Onde mandeeeee.(Penulis wartawan senior Kalimantan Timur. Wali Kota Balikpapan dua periode 2011-2021)