TENGGARONG – Prosesi mengulur naga dan Belimbur, pada Minggu (1/10/2023), menandai puncak Pesta Erau Adat Pelas Benua 2023 berakhir. Sepasang Naga Laki dan Naga Bini dibawa ke Desa Kutai Lama, dan air tuli yang dipercikkan oleh Sultan Aji Muhammad Arifin, disambut masyarakat dengan saling siram-siraman.
Pada tahun ini, lokasi Belimbur lebih panjang dibandingkan tahun lalu. Yakni sepanjang Sungai Mahakam dari Kelurahan Loa Tebu, hingga Simpang Tiga Loa Janan. Yang dimulai sejak pukul 10.00-14.00 WITA.
Asisten I Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, Akhmad Taufik Hidayat, dalam sambutannya menjelaskan proses mengulur naga dan Berlimbur, adalah ritual sakral sehingga seluruh pihak harus menjaga adab dan tata krama dalam kegiatan ini.
“Prosesi mengulur naga dan Belimbur ini merupakan puncak dari Erau Adat Pelas Benua,” ucap Akhmad Taufik, Minggu (1/10/2023).
Ia pun berpesan kepada masyarakat Kukar dan sekitarnya yang ikut meramaikan puncak Pesta Erau Adat Pelas Benua untuk mengikuti aturan dan tata krama selama Belimbur, yang sudah dituangkan didalam Titah Sultan Aji Muhammad Arifin.
“Bagi masyarakat yang menyaksikan, harap menjaga ketertiban dan etika tata krama sesuai dengan titah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura,” pungkasnya.
Diketahui, sebelumnya pun pemkab sudah mengeluarkan Surat Edaran terkait pengadaan tempat penampungan air dan gayung oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan institusi terkait. Seperti Perusahaan Daerah (Perusda), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) hingga perbankan. Ini sebagai upaya meminimalisir masyarakat agar tidak menggunakan air kotor saat prosesi Belimbur, sehingga merusak kesakralannya. (adv)
Penulis : Muhammad Rafi’i