spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Diskusikan Isu Strategis Pembangunan, Mahyudin Ingatkan Megahnya IKN Tak Bawa Ketimpangan Daerah Penyangga

JAKARTA – Media Kaltim Group hingga saat ini terus melakukan Road Show Media Trip. Jajaran manajemen Media Kaltim Group dipimpin CEO Media Kaltim Grup Agus Susanto, bersama Direktur Media Kaltim, dan Kepala Biro Jakarta, Nicha Ratnasari, mengunjungi dan sekaligus bersilaturahmi dengan Wakil Ketua DPD RI, Mahyudin di Gedung DPR/MPR DPD RI pada Senin (25/9/2023).

Saat ditemui, Mahyudin yang mengenakan setelan kemeja batik dengan ramahnya menyambut kedatangan rombongan Media Kaltim Group.

Di awal pertemuan, Agus Susanto mengungkapkan bahwa tujuan kunjungan ini untuk bersilaturahmi dan sekaligus sedikit mengenalkan produk serta jaringan Media Kaltim Group.

“Kedatangan kami ini untuk bersilaturahmi sekaligus memperkenalkan Media Kaltim Group. Di mana media kami baru 3 tahun berdiri,” terang Agus.

Mendengar penjelasan mengenai jaringan Media Kaltim Group, Mahyudin pun tampak merespon positif. Apalagi, Media Kaltim Group sudah mampu memiliki beberapa jaringan di beberapa wilayah di Kaltim, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, dan Bali.

Tak hanya itu, dalam pertemuan ini mantan Wakil Ketua MPR RI ini juga sempat menyampaikan pandangannya mengenai progres pembangunan IKN di Kaltim.

Dia mengingatkan kepada pemerintah daerah di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) untuk lebih cermat dalam menghadapi perkembangan IKN Nusantara. Hal ini guna mencegah adanya ketimpangan antara kemegahan pembangunan IKN dengan kondisinl di wilayah daerah penyangga.

“Kaltim beruntung ditunjuk menjadi IKN. Tetapi kan juga harus disikapi dengan cermat. Jangan sampai IKN itu nanti bagaikan surga, dan daerah sekitarnya menjadi neraka. Sehingga ke depannya harus memiliki perencanaan yang komprehensif. Jangan sampai orang terlalu fokus pada IKN-nya , namun sisi lainnya terabaikan,” ungkap Mahyudin.

Mahyudin mencontohkan kondisi DKI Jakarta yang terlihat begitu megah dan gemerlap. Sementara saat masuk daerah di Lebak, Banten, masih banyak wilayah yang tidak tersentuh. Pertumbuhan ekonomi Jakarta yang luar biasa dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia, namun di kota penyangganya justru banyak juga masyarakat miskinnya.

“Inilah yang harus diantisipasi oleh Kaltim. Jangan sampai IKN yang megah dengan kucuran dana ratusan triliun, tapi orang Kaltim baik SDM, infrastrukturnya, justru tidak terangkat dengan keberadaan IKN itu. Itu yang harus hati-hati. Nanti akan jomplang atau ada ketimpangan,” tuturnya.

Lebih lanjut Mahyudin menambahkan, saat ini Kaltim memiliki anggaran atau dana yang cukup melimpah. Bahkan, APBD pun naik signifikan dengan angka yang cukup fantastis. Akan tetapi masyarakatnya belum mampu melihat dampak dari anggaran yang banyak tersebut pada peningkatan ekonomi, pendidikan, dan sektor lainnya.

“Contoh lagi, jika kita bergeser meninggalkan Balikpapan atau Samarinda saja, sudah terlihat bagaimana kondisi wilayah yang tingkat ekonomi masyarakatnya menengah ke bawah masih mendominasi, infrastruktur jalannya juga tidak layak dan lain sebagainya. Itu realita di lapangan. Itu yang harus segera dituntaskan,” tegas Mahyudin.

Karenanya, dia kembali berpesan agar ke depannya para pemerintah daerah di Kaltim untuk dapat segera temukan solusi guna mencegah ketimpangan tersebut.

“Harus segera dipikirkan. Banyak orang berpikir bahwa Kaltim itu sangat kaya, perlu dikelola lebih baik. Bukan berarti yang sekarang kurang baik, tapi tentunya masyarakat memang butuh dampak yang lebih besar dengan modal dasar yang juga cukup besar tersebut,” pungkasnya.

Pewarta : Nicha Ratnasari
Editor: Agus Susanto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti