BONTANG – Bontang City Carnival (BCC) akan kembali digelar untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Kota Bontang. Namun, tahun ini dengan konsep yang sedikit berbeda dari tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Bambang Cipto Mulyono, menjelaskan bahwa karnaval dan pawai budaya akan dipisahkan pelaksanaannya.
“Karnaval akan dilaksanakan terlebih dahulu, tanpa pertunjukan. Sementara pertunjukan akan ditampilkan dalam pawai budaya,” terangnya.
Pawai budaya akan menampilkan penampilan dengan baju adat dan beberapa pertunjukkan lainnya, sementara karnaval akan menampilkan pakaian kesenian kontemporer. Meskipun keduanya dilaksanakan bersamaan, urutan penampilannya mungkin akan dimulai dengan karnaval, diikuti oleh pawai budaya, atau sebaliknya.
Meskipun ada rekomendasi untuk menambahkan kendaraan hias dalam karnaval, Bambang menolak ide tersebut dengan alasan asap dari kendaraan bisa mengganggu peserta yang berjalan kaki di belakangnya.
“Kami menyarankan agar kendaraan hias dapat dilibatkan dalam acara besar lainnya, seperti perayaan 17 Agustus,” ungkapnya.
Terkait waktu pelaksanaan, ada dua opsi yang diajukan, yaitu di pagi atau malam hari. Namun, dengan mempertimbangkan berbagai aspek, Disdikbud berharap agar pelaksanaan tetap dilakukan di pagi hari.
“Pelaksanaan di malam hari, seperti beberapa tahun yang lalu, kurang kondusif dari segi keamanan. Oleh karena itu, kami lebih merekomendasikan waktu pagi,” tambahnya.
Selain itu, Disdikbud belum mengalokasikan anggaran untuk tambahan penerangan jalan. Diskusi dengan Satpol PP juga perlu dilakukan sebelum memutuskan waktu pelaksanaan, sehingga belum dapat dipastikan apakah acara akan dilaksanakan di malam hari.
Penulis: Syakurah
Editor: Agus Susanto
