spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BPBD Sebut Kabupaten Penajam Masuk Darurat El Nino

PENAJAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, menyebutkan di daerah berjuluk Benuo Taka itu masuk dalam darurat El Nino dengan dampak kebakaran hutan dan lahan, serta kekeringan.

“Dengan adanya dampak kebakaran hutan dan lahan, serta kekeringan, Kabupaten Penajam Paser Utara masuk darurat El Nino,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Budi Santoso di Penajam, Ahad (10/9/2023).

Berdasarkan hasil kajian dan pengamatan, kata dia, dengan adanya fenomena El Nino ada potensi terjadi kekeringan yang akan dihadapi masyarakat.

Ia menjelaskan berdasarkan laporan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, cekungan penampung air (embung) untuk air baku di sejumlah instalasi pengolahan air bersih mengalami penyusutan sangat signifikan.

Bahkan, kata dia, operasional sejumlah instalasi pengolahan air bersih telah dihentikan karena sumber air baku sudah tidak memungkinkan apabila terus dilakukan distribusi air bersih.

“Berdasarkan laporan Direktur Perumda Air Minum Danum Taka, sudah terjadi penyusutan air baku untuk pengolahan air bersih,” katanya.

BACA JUGA :  HUT Ke-22 PPU Gelar Perhelatan Akbar Tanpa APBD, Pj Gubernur: Dapat Jadi Contoh Kabupaten dan Kota Lain

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara bakal melakukan pembahasan bersama sejumlah instansi terkait, mengenai penetapan status siaga darurat bencana kekeringan akibat musim kemarau.

Rencana penetapan status siaga bencana kekeringan itu, menurut dia, karena ada potensi kekeringan dengan adanya musim kemarau panjang atau El Nino.

El Nino, katanya, menyebabkan kekeringan dan berpotensi menimbulkan berbagai persoalan sosial di lingkungan masyarakat, salah satunya ketersediaan air bersih.

Status siaga darurat bencana kekeringan, kata dia, ditetapkan berkaitan dengan ketersediaan air bersih, serta kejadian kebakaran hutan dan lahan yang berdampak kepada warga.

Mengantisipasi berbagai bencana akibat musim kemarau panjang yang diprakirakan hingga Januari 2024 itu, salah satunya dengan menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan, demikian Budi Santoso. (Ant/MK)

Oleh Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor : Andi Jauhary

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti