SAMARINDA – Ledakan dua kapal di Sambutan pada Kamis sore lalu, 11 Februari 2021, tak hanya mengguncang hingga memecahkan kaca rumah-rumah sekitar. Ledakannya turut diwarnai ragam spekulasi yang belakangan membawa perusahaan memberi klarifikasi.
Dua kapal meledak pada sore itu terjadi di Kelurahan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Samarinda. Bertempat di galangan kapal milik PT Barokah Group. Corporate manager perusahaan, Khairuddin, membenarkan kejadian berada di galangan kapal mereka.
Adapun dua kapal meledak tersebut masing-masing kapal pengangkut solar dan gas. Ledakan terjadi setelah kedua kapal tersebut diperbaiki. Bagaimana kronologi ledakan, sampai sekarang masih samar. Khairuddin juga belum bersedia membeberkan. “Kondisi saat ini memang masih dalam tahap investigasi kepolisian,” ungkapnya dalam konferensi pers pada Jumat sore, 12 Februari 2021, di Samarinda.
Dalam kesempatan tersebut Khairuddin juga memberi klarifikasi soal beberapa isu yang berseliweran. Dimulai dengan kabar kapal tersebut milik perusahaan anggota DPR RI Dapil Kaltim, Rudi Mas’ud.
[irp posts=”10231″ name=”Kapal Tanker yang Meledak di Pulau Atas Milik Anggota DPR RI, Rudy Masud: Kapal Baru Turun dari Galangan”]
Nyatanya, Rudi disebut tidak lagi terlibat dalam perusahaan tersebut. Khairuddin menegaskan bahwa politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu tak lagi menjabat komisaris perusahaan. “Sudah dikeluarkan dari akta perusahaan,” bebernya.
Menurutnya, Rudi sudah tidak tercatat di akta perusahaan sejak 2018. Operasional dan seluruh kegiatan perusahaan, sebutnya, kini berada di tangan manajemen perusahaan.
KLAIM TAK CEMARI LINGKUNGAN
Khairudin juga mengungkapkan posisi kapal yang baru selesai di-docking atau perbaikan saat ledakan terjadi. Dia membantah isu kapal mengalami oil spill atau tumpahan minyak muatan yang memicu ledakan.
Adapun video yang viral bertebaran di media sosial, disebutkan tidak menunjukkan ciri-ciri pencemaran. “Kalaupun ada tumpahan sungai pasti berwarna hitam. Ini enggak ada karena tidak ada muatan,” jelasnya.
Khairuddin juga menampik kabar ada satu korban tewas dan tiga orang hilang akibat kejadian tersebut. Berdasarkan data yang dikumpulkan pihak perusahaan, seluruh 200 pegawai perusahaan tersebut dalam kondisi sehat. Semua kru kapal juga dipastikan selamat. “Kami belum bisa membenarkan. Sampai saat ini juga masih belum ada laporan dari pihak keluarga,” klaimnya.
RUGI PULUHAN MILIAR RUPIAH
Atas kejadian tersebut, Khairuddin mengatakan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Angka pastinya tak disebutkan. Namun berada di kisaran yang tak sedikit. “Ada di kisaran puluhan miliar (rupiah),” bebernya.
Terakhir, Khairuddin juga membantah isu penghalang-halangan relawan dan petugas oleh pihak keamanan perusahaan setelah insiden terjadi. Namun dia mengakui pihaknya sempa melakukan pembatasan bagi warga yang ingin masuk ke galanga kapal milik perusahaan. “Kami melakukan pengamanan aset karena sering kehilangan,” pungkasnya.
Sebelumnya, laporan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda menyebutkan bahwa terdapat korban luka-luka dan orang hilang karena kejadian tersebut. Dengan perincian satu orang luka-luka dan tiga orang masih dalam pencarian, sebagaimana informasi disampaikan Humas Disdamkar Samarinda, Hery Suwendra, dalam rilisnya.
Diketahui pula terdapat dua kapal meledak dalam insiden itu. Kedua kapal tersebut terdiri dari satu kapal penampungan solar dan satu kapal penampungan gas. Dengan areal terbakar seluas 30×30 meter. Kebakaran diduga bermula dari kapal yang membawa muatan minyak. (kk)
Artikel dari kaltimkece.id, jaringan mediakaltim.com