SAMARINDA – Hari terakhir kegiatan Jambore Inovasi Kalimantan (JIK) dan Jambore Inovasi Nusantara (JoINus) Tahun 2023, peserta dibawa mengunjungi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara (PPU) Kaltim pada 31 Agustus 2023.
Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat tinggi, termasuk Kepala BPSDM Kemendagri Dr. Sugeng Hariyono, Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, Kepala BPSDM Provinsi Kaltim, Dra. Nina Dewi, serta sejumlah Kepala BPSDM Provinsi, Kepala BKPSDM Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim, dan para Finalis Kompetisi Inovasi pasca Pelatihan Kepemimpinan Administrator dan Pengawas di wilayah Kalimantan.
Rangkaian acara dimulai di Kantor BPSDM Provinsi Kaltim, yang juga menjadi titik kumpul para peserta. Dari sana, rombongan melanjutkan perjalanan menuju IKN Nusantara.
Saat ini, progres pembangunan kawasan IKN telah mencapai 37 persen, termasuk infrastruktur dasar seperti Bendungan Sepaku Semoi, intake air dari Sungai Sepaku, Istana Negara, Kantor Presiden, Kantor Kemensetneg, Kantor Kemenkeu, dan empat kawasan Kantor Kemenko.
Kepada wartawan, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Silvia Halim, mengungkapkan bahwa pembangunan IKN juga mencakup pengembangan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1A.
Di sini, akan dibangun Istana Presiden yang direncanakan sebagai lokasi peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia pada tahun 2024.
Selain bangunan pemerintahan, akan ada pembangunan komersial di sekitar Sumbu Kebangsaan IKN, termasuk sektor hiburan dan fasilitas publik seperti mal, tempat berkumpul, tempat makan, plaza publik, taman seperti botanical garden, dan lainnya. Progres pembangunan Istana Presiden saat ini sudah mencapai 20 persen, dan pembangunan ini dikejar untuk selesai sebelum Agustus 2024, sesuai dengan harapan Presiden Jokowi.
Pembangunan IKN dan Istana Presiden adalah bagian dari upaya menuju Ibu Kota Negara yang baru dan modern.
Pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan proyek-proyek ini sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan, menjadikan IKN sebagai pusat administrasi yang berfungsi secara efisien serta sebagai tempat peringatan penting dalam sejarah Indonesia. (adv)
Editor: Agus Susanto