BANDUNG – PT Pos Indonesia memastikan kelancaran pengiriman bilah logam kuningan untuk fasad Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pengiriman ini dilakukan dari Bandung, Jawa Barat, menuju Kalimantan Timur.
Wakil Presiden Regional III Bandung, Fahdian Yunardi Hasibuan, mengatakan bahwa perusahaan telah berkoordinasi dengan unit-unit di Surabaya dan Kalimantan Timur untuk memantau perjalanan logistik ini. “Kami berharap tidak lebih dari 4 atau 5 hari perjalanan ini dari Bandung ke Surabaya, kemudian menyeberang ke Kalimantan,” ujar Fahdian.
Langsung ke IKN, Tanpa Bongkar Muat
Menurut Fahdian, truk yang membawa bilah logam kuningan ini akan langsung menuju IKN tanpa melakukan bongkar muat di tengah jalan. “Ini truknya langsung ke IKN, tidak bongkar muat di jalan, tetapi di Sepaku yang jaraknya 7 kilometer dari IKN,” kata Fahdian.
Pemilihan Surabaya sebagai Titik Transit
Fahdian menjelaskan bahwa pemilihan Surabaya sebagai titik transit adalah karena kota ini menjadi pusat pengiriman kapal ke Kalimantan dari Pulau Jawa. “Dengan demikian, pengantaran bilah-bilah logam kuningan itu bisa lebih cepat menuju pelabuhan di Balikpapan, Kalimantan Timur,” tuturnya.
PT Pos Indonesia Garap 80% Pengiriman
Dalam proyek ini, PT Pos Indonesia mendapat porsi 80 persen dari total 4.687 bilah logam kuningan yang akan dikirim. “Dengan satu truk berkapasitas 20 ton, yang bisa masuk sekitar 60 bilah. Kami melakukan pengantaran sebanyak 80 truk,” ungkap Fahdian.
Kesiapan dan Target
Fahdian menambahkan bahwa pihaknya tidak menemui kesulitan dalam pengantaran ini. “Mudah-mudahan tidak pernah ada kesulitan, ditambah lagi pekerja di sini cukup terampil dan paham betul. Oleh karena itu, kami yakin ini bisa terpenuhi targetnya dari Pak Nyoman Nuarta. Pada tahun 2024 sudah siap, kemudian dilakukan pekerjaan di Kalimantan untuk Istana Kepresidenan,” pungkasnya.
Upacara Adat Sunda “Ngarajah”
Sebagai informasi, pengiriman perdana bilah logam kuningan ini ditandai dengan upacara adat Sunda “Ngarajah”. Seniman Nyoman Nuarta, yang juga terlibat dalam proyek ini, menyebutkan bahwa 80 bilah logam ini adalah bagian dari pengiriman tahap pertama menuju Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Nyoman berharap bahwa pada 31 Agustus 2023, bengkel kerjanya seluas 200 hektare di Sepaku sudah siap digunakan, sehingga proses setting bilah menjadi modul bisa segera dilaksanakan. (ant)
Editor: Agus Susanto