BANDUNG – Sebanyak 80 bilah logam berbahan kuningan untuk fasad bangunan Istana Presiden di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah dikirim perdana dari Bandung, Jawa Barat. Upacara adat Sunda “Ngarajah” menandai keberangkatan bilah-bilah ini menuju Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Upacara Adat sebagai Doa Pengantar
Upacara adat Sunda “Ngarajah” yang dihantarkan oleh Paguyuban Kesenian Studio Titikdua Ciamis, Jawa Barat, dimaksudkan sebagai doa pengantar perjalanan. “Ini akan menjadi peristiwa bersejarah bagi bangsa kita,” kata Nyoman Nuarta, seniman yang merancang bilah-bilah tersebut.
Proses Pengiriman dan Pengerjaan
Pengiriman ini merupakan tahap pertama dari total 4.687 bilah yang akan diselesaikan pada Oktober 2023. “80 bilah ini diangkut menggunakan truk menuju pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, untuk kemudian diantar menuju Kalimantan menggunakan kapal laut,” jelas Nyoman.
Desain dan Fungsi
Bilah-bilah logam ini akan menjadi kulit luar bangunan Istana Presiden dengan impresi bentuk burung garuda. Selain itu, bilah ini juga akan berfungsi sebagai rongga bangunan untuk tempat masuknya angin dan menghambat sinar matahari. “Dengan perhitungan itu, kami berharap konservasi energi di gedung ini menjadi optimal,” kata Lilik Haryo Panadi, arsitek kepala tim perencanaan.
Harapan untuk Keadilan Ekonomi
Nyoman Nuarta berharap Istana Presiden di IKN ini menjadi magnet baru bagi keadilan dan pemerataan ekonomi di kawasan timur Indonesia. “Ini diharapkan menjadi simbol baru dari keadilan sosial dan ekonomi di Indonesia,” tuturnya.
Taman di Dalam Gedung
Sebagai inovasi, Nyoman juga mendesain taman di dalam gedung. “Ini untuk memberi pemandangan yang sejuk di tengah cuaca Kalimantan yang umumnya panas,” katanya. (ant)
Editor: Agus Susanto